Percaya

Berita hoax semakin merajalela. Nyokap gue pun menjadi salah satu korbannya. Pada suatu Minggu malam, ketika gue sedang lapar dan menengok meja makan yang ternyata lauknya sudah habis, Nyokap yang sedang duduk di ruang tengah tiba-tiba bilang, “Yog, jangan makan mi goreng sama samyang. Mengandung minyak babi.”

“Kata siapa?” tanya gue sok penasaran.

“Ini barusan Ibu dapet beritanya dari WA.”

“Wah, kebetulan banget Yoga mau makan mi goreng nih.”

Setelah ngomong begitu, gue beneran ke warung untuk beli Indomie Goreng. Iya, gue emang anak durhaka. Nyokap bermaksud menasihati anaknya, tapi gue cuek gitu aja. Barulah setelah itu gue menjelaskan kepada Nyokap kalau jangan gampang percaya sama berita-berita semacam itu.

Sebetulnya jangan gampang percaya nggak hanya soal berita. Sama temen yang lama gak kontekan, tapi tiba-tiba ngabarin dan ngajak ketemu juga bisa. Sebab, pas ada temen yang kayak gitu, dia menghubungi gue bukan karena kangen, melainkan malah ngajakin gue ikut MLM, atau nawarin asuransi, atau minjem duit, atau bisa juga kombinasi ketiganya.

Berbicara mengenai rasa tidak percaya ini, gue jadi inget beberapa hari yang lalu sehabis menonton ulang film Captain America: The Winter Soldier (2014). Di awal film, Steve Rogers atau Captain America (Chris Evans) bertugas untuk menyelamatkan para agen SHIELD yang disandera. Namun begitu tugasnya selesai, ia malah melihat Natasha alias Black Widow (Scarlett Johansson) memiliki misi lain, yaitu menyalin data-data SHIELD. Setelah itu, Steve mulai nggak percaya sama apa yang dilakukannya itu. Kenapa ada misi lainnya di balik sebuah misi? Merasa ada yang disembunyikan, maka Steve langsung protes kepada Nick Fury (Samuel L. Jackson) di kantor pusat.

Sampai akhirnya, Nick mulai berbagi soal rahasianya itu. Yang mana adalah Proyek WIRDY. Eh, sorry-sorry salah. Maksud gue Project Insight, yaitu proyek 3 pesawat besar canggih yang dilengkapi dengan banyak peralatan tempur modern dan dapat memusnahkan 1.000 musuh dalam semenit. Pesawat itu juga memiliki sensor untuk mengetahui adanya sebuah ancaman dari teroris.

Begitu mendengar penjelasan dari Nick, Steve pun tidak setuju akan proyek tersebut dan bilang, “Kupikir hukuman dijatuhkan setelah adanya tindakan kejahatan.”

Nah, gue setuju banget tuh sama Steve. Gimana bisa mereka udah langsung membunuh karena orang itu akan menjadi sebuah ancaman di masa depan, padahal kalau di dunia nyata aja, niat buruk itu belum dicatat sama malaikat. Malaikat akan mencatatnya nanti setelah manusia melakukan perbuatan buruk atau dosa itu.

Kemudian cerita berjalan sampai Nick Fury merasa janggal dengan flashdisk berisi bokep Mia Khalifa. Ya, kagaklah! Flashdisk berisi data Project Insight yang tidak bisa diakses dan malah disegel oleh dirinya sendiri. Ngebingungin banget emang. Oleh karena itu, ia pun memilih untuk menunda proyek tersebut dan mengontak salah satu agen kepercayaannya untuk mencari tahu hal yang tidak beres di dalam SHIELD.

Sedihnya, di perjalanan dia malah diserang oleh para polisi dan pasukan elite SHIELD. Setelah mereka menyerangnya habis-habisan dan dikejutkan oleh Winter Soldier (Sebastian Stan) yang menembak mobilnya sampai terbalik, akhirnya Nick berhasil menyelamatkan diri dan memilih bersembunyi di apartemen Steve. Nick pun menjelaskan kalau SHIELD tidak lagi aman dan telah disusupi. Belum sempat bicara lebih banyak, Nick sudah tertembak oleh Winter Soldier. Sebelum kematiannya, Nick Fury menyerahkan flashdisk itu kepada Steve dan bilang, “Don’t trust anyone.”

sumber: KLIK

Awalnya, gue sempat setuju sama kalimat itu karena saat pertama kali nonton filmnya di bioskop, gue nonton berdua sama pacar. Iya, pacar yang pada akhirnya malah mengkhianati gue beberapa bulan kemudian, sehingga membuat film ini menjadi film favorit soal kepercayaan dan pengkhianatan. Percis banget deh kisah hidup gue sama konflik di film itu.

Sering nggak nyangka kalau orang yang telah kita sayangi dan percaya untuk menjaga hati yang telah kita titipkan, eh bisa setega itu mematahkannya dengan selingkuh. Beberapa temen yang kita percayai juga begitu. Di depan bicara yang baik-baik, tapi di belakang sering banget mengolok-olok dan membuka aib.

Namun, kayaknya kita nggak akan bisa sepenuhnya untuk jangan percaya siapa pun. Pasti dalam hidup ini masih ada orang-orang yang bisa kita percayai. Contohnya sewaktu gue dan Agus, teman yang melamar pekerjaan bareng, ingin memarkirkan kendaraan yang mana tempat parkirnya liar. Ketika itu, tukang parkirnya bilang ke gue, “Jangan dikunci setang, ya.”

Karena itu motor gue dan memang anaknya nggak percayaan, gue pun memilih untuk menguncinya. Melihat hal itu, Agus protes, “Kenapa dikunci? Kata abangnya kan jangan.”

“Lu percaya gitu aja sama dia, Gus?” tanya gue. “Nanti kalau hilang gimana?”

“Gue yang ganti kerugiannya.”

“Hah?”

“Coba deh percayain sama tukang parkirnya. Itu demi keluar atau masuknya motor-motor yang lain, kan? Jangan dikunci setang itu biar gak bikin ribet tukang parkirnya.”

Gue pun mengangguk dan tersenyum. Kemudian berjalan lagi ke motor dan membuka kunci setangnya.

Mungkin kalimat “don’t trust anyone” itu benar. Kita memang jangan terlalu percaya pada orang lain. Orang yang kita kenal baik aja bisa mengkhianati. Apalagi orang baru seperti tukang parkir itu. Namun, kita juga gak boleh suuzan sama orang lain gitu aja. Toh, sepulang dari ngelamar kerja itu motor gue gak hilang dan baik-baik aja. Karena kejadian itu, gue pun teringat kembali ucapan seorang filsuf, “Jangan segampang itu menilai!”

Lalu, dalam cinta pun begitu. Mantan memang pernah membohongi dan juga mengecewakan kita, atau sebaliknya kita yang melakukan hal tersebut ke mereka. Tapi, kita tetap gak bisa menganggap semua laki-laki ataupun perempuan itu sama. Berulang kali kita merasakan patah hati dan akhirnya jadi malas untuk jatuh cinta lagi. Itu kan sebuah proses. Hidup memang seperti itu. Lagian, nantinya kita bakalan kembali percaya menitipkan hati itu ke seseorang yang baru.

O iya, mari balik lagi ke film itu. Setelah melalui berbagai macam kejadian, Steve yang tadinya bingung siapa orang yang bisa dipercaya, akhirnya mulai percaya sama Natasha. Lalu, di saat hampir semua orang mengincar dan ingin membunuh mereka berdua, Steve pun mencoba menemui salah seorang teman yang cuma dikenalnya ketika lari pagi di pembukaan film, Sam Wilson (Anthony Mackie). 

Setelah mendengar cerita mereka berdua mengenai kesulitan yang sedang dihadapi, maka Sam memilih ikut membantu mereka dengan menjadi Falcon. Bagian kesukaan gue, ketika mereka mulai menyerang balik dan menyusup yang bermaksud menghentikan peluncuran Kapal Insight, Steve menyempatkan berpidato. Yang mana Steve percaya masih ada orang-orang baik di dalam SHIELD dan berharap dirinya tidak berjuang sendirian.

Sampai di akhir cerita, saat Winter Soldier—yang belakangan diketahui adalah Bucky Barnes, seorang sahabatnya yang dulu dikira telah mati—tidak mengenali Steve karena dicuci otaknya oleh HYDRA. Tapi Steve masih percaya kalau Bucky tetaplah sahabatnya. Steve pun enggan untuk melawannya. Apalagi membunuhnya. Sungguh persahabatan yang kental.

Dalam sebuah film superhero, kita selalu percaya bahwa kebaikan akan selalu menang melawan kejahatan. Jadi, ya begitulah. Pikirkan sendiri bagaimana kisah akhirnya.

Kalau dipikir-pikir, kita memang nggak bisa sepenuhnya percaya kepada orang lain, apalagi orang yang hanya dikenal lewat dunia maya. Tapi, ini sudah era digital. Digital itu kenyataan! Buktinya, banyak orang yang belum pernah bertemu dan baru lihat fotonya aja, tapi mereka sudah menjalin hubungan. Ya, pacaran jarak jauh atau lebih keren disebut LDR. Bagaimanapun juga kita memang bisa memilih orang-orang yang masih dapat dipercaya. Termasuk percaya masih banyak orang baik di dunia ini. Kalaupun tetap nggak percayaan sama orang lain, seenggaknya kita bisa menjadi orang yang bisa dipercaya oleh orang lain. Sesimpel itu.

Mungkin bisa juga seperti Icha yang menyuruh gue untuk lebih percaya diri ketika menulis dengan teknik yang bahas film sekalian curhat seperti yang biasa ditulisnya. Meskipun gue tetap percaya, kalau tulisan macam begini bukan gaya gue. At least, gue percaya masih ada yang mau baca sampai habis meskipun gue sendiri kurang sreg ketika membaca ulang dan mengeditnya.

36 Comments

  1. Wkakakakakaka. Mantan bajingak itu dibawa-dibawa. Trus segala ada tentang tukang parkir dan project WIRDY. Mia Khalifa juga diikut sertakan. Kan taiq yaaa!

    Film Captain America banyak pesan moralnya juga ya. Selain yang menang melawan kejahatan itu pasti kebaikan. Ini masih Yoga banget tulisannya btw. Komedinya khas. Jadi bukan tulisan yang nggak Yoga banget. Dan aku paling suka sama kalimat kamu yang ini, "Kalaupun tetap nggak percayaan sama orang lain, seenggaknya kita bisa menjadi orang yang bisa dipercaya oleh orang lain. Sesimpel itu." :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagaimanapun juga dia mantan yang mengajariku keikhlasan. :)) Gue cuma berusaha menulis sekalian promosi, kok di-"taiq"-in?. Wahaha.

      Asyik. Itu bisa menemukan kalimat habis diskusi juga, kan. :p

      Delete
  2. Nggak sekalian nge-BF sama Icha, Yog? BF Deadpool kayaknya seru tuh. Cobain, cobain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Duh, BF film itu nanti keluar kata-kata kasar. :(

      Delete
  3. kirain cuma mau mbahas ttg berita-berita hoax atau 10 tips agar kita terhindar dari berita hoax. e taunya mbleber-mbleber sampai review film, pengkhianatan sang mantan *eh* sampai don't judge the book by the cover nya pak-pak parkir...

    tapi masih -cukup- asyik buat di baca sih post-post'an ini meskipun ditulis dg gaya baru :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Soalnya dibuat gambaran gitu pas sebelum nulis. Tentang percaya apa-apa aja gitu. Jadi sekalian kubahas kabeh yang terpikirkan. XD

      Asyik! :D

      Delete
  4. Tapi kan emang ada kisah Nabi Khidir yg ngebunuh anak kecil karena di masa depannya tuh anak jahat banget, sampek-sampek Nabi Musa shock banget, Yog. Wkwkwk 😂😂😂

    Itu lain sih ya.

    Btw, kalok aku sik gampang percayaan anaknya. Karena gak ada alasan buat gak percaya. Kecuali yg di luar nalar sik, semacam bisa nitipin barang berharga ke orang baru dikenal.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, aku tau cerita itu. Ehehe. :)) Itu kan tapian nabi. Ini di film teknologi. XD

      Pas di kafe, mau ke toilet untuk pipis aja sampai takut ninggalin laptop.

      Delete
  5. Wah, setuju nih bang. Kepercayaan emang sulit didapatkan. untung yang hilang kepercayaan sama pak tukang parkir. kalo hilang kepercayaan sama tukang potong rambut ? mungkin van diesel bakal gondrong.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi akhirnya gue mulai percaya, kok. Bisa aja nih Vin Diesel dibawa-bawa. :D

      Delete
  6. Hoax dimana-mana ngeri juga. Memang, dengan adanya Internet, kita ya... Hati-hati di Internet :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hati-Hati di Internet yang Twitter malah lucu, Jung. :D

      Delete
  7. masalah percaya dan ga percya sma seseorang
    dan mslh siapa yang mau dipercaya itu sebenernya pinter-pinter dan bijaksana-bijaksananya kita siih..

    Ga boleh sembarangan percya,,, tapi juga gaboleh sembarangan berburuk sangka..
    Riber amat..

    yang penting jaga-jaga aja deeh
    mengharapkan yang terbaik, mempersiapkan yang terburuk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kudu bijaksana deh kitanya tentang percaya itu. Ngomong-ngomong, Licia ini komentarnya cukup bijak juga, ya. :)

      Delete
  8. Naiiis, ini bahas filmnya baru ya diblogmu Yog? Duh, aku kemana aja wkwkw
    Manis sih pembahasannya, ada sela-sela curhatnya. Ala-ala kamu gitcuuuuw.

    Anyway, bicara masalah percaya... Emm.. aku orangnya susah percaya sama orang yang udah ngecewain sih. Bukan berarti gampang percaya juga, intinya... ada pertimbangan-pertimbangan yang membuat aku harus percaya orang. Dan jelas, kalau ga bisa percaya orang, bukan berarti aku ga bisa dipercaya ya ~~~~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu cuma lagi pengin aja, Feb. Wahaha. ((gitcuw))
      Yoi dah bahasanya. Emang butuh pertimbangan dalam hal itu, kok. Ehehe. :D

      Delete
  9. Yang isu "penerjemah ngawur" itu termasuk hoax bukan? Misalnya, kalo ada sesuatu yang lagi booming, lalu dikaitkan artinya dengan "aku wahyudi". Apaan coba. Masih banyak yang percaya.

    Soal percaya-percayaan, kalo ada suatu berita yang ngomong udah lebih dari sepuluh, kayaknya baru bisa percaya deh. Tapi kadang ada yang ngeselin. Berita salah disebar, yang percaya satu angkatan. Yaudah, pas salah informasi jadinya kecewa. Kebiasaan nih kalo ada info pulang cepet. :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pokemon, telolet, apa lagi deh yang gitu-gitu, kan? Kasihan ya mudah dibodohi. :))

      Itu konyol, sih, udah seneng pengin pulang cepet taunya salah info dan gak jadi. Wahaha.

      Delete
  10. Itu yang tentang temen lama yang udah ga contact-contact an lagi tiba-tiba ngehubungin, gua pernah ngerasain, Yog. Eh, dia malah beneran nawarin MLM. Haha. Sejak itu, dia ngehubungin untuk nanya keputusan gua ikut. Ya udahlah, gua ga percaya lagi. Maksudnya mungkin baik, tapi dia hampir ga peduli keadaan gua sekarang gimana :p

    Wah, kayaknya kesan nonton film "Captain America: The Winter Soldier" membekas banget ya Yog, sampe jadi film favorit tentang kepercayaan dan pengkhianatan sekaligus. Begitulah, emang susah milah mana yang bisa dipercaya mana yang ngga. Tapi bukan berarti ga ada. Sekalinya nemu, sebisa mungkin kita jaga orang-orang kayak begitu. Percaya aja Yog, di luar sana masih ada yang bisa kita percaya kok :)

    Setuju sama komentar Icha. Gua suka kalimat ini: "Kalaupun tetap nggak percayaan sama orang lain, seenggaknya kita bisa menjadi orang yang bisa dipercaya oleh orang lain". Daripada pusing mikirin siapa yang bisa dipercaya, at least kita bisa mulai dari diri sendiri, kan?

    Ah, mungkin saat ini lo belom percaya dengan gaya menulis yang kayak begini, but i like your writing style, dan gua akan tetep baca ampe abis kok :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada temennya nih gue. Hahaha. Iya ya, kadang mereka nggak lihat keadaan dulu kalau mau nawar-nawarin atau apa. :(

      Yaps. Kudu banget dijaga kalau udah menemukan orang kepercayaan. Jangan sampai ngecewain mereka deh. :)

      Iya, kayak gitu, Bay. Hohoho. Asyik deh tetep suka. Makasih! :D

      Delete
  11. jadi pas makan mie goreng sambil merenung jadi teringat sekilas sama mantan yang mengkhianati kamu gitu yah yog? abis gitu akhirnya kamu mempunyai alesan bilang ke mamah kamu kalo jangan gampang percaya gitu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak, May. Nggak gitu, kok. Kenapa jadi mantan, sih? :(

      Delete
  12. aku termasuk yang mau baca sampai habis.
    dapet apa nih? wqwq

    kalau aku sih membatasi diri, percaya boleh, tapi jangan percaya-percaya banget. seenggaknya harus tetep waspada.

    semoga aja mantan kamu baca tulisan ini ya.. biar dia tau gimana kamu sangat tersakiti, dulu..
    eh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dapet ucapan terima kasih dan kunjungan ke blogmu. Wqwq. Betul. Jadi inget kata Bang Napi, "Waspadalah. Waspadalah~"

      Woy jangan ngeledek gitu, ah!

      Delete
  13. aku baca sampe habis Yog :D...

    aku prnh ngerasai krisis percaya pas jaman sekolah dulu... diselingkuhin pacar, trs bikin aku ga pgn lg trlalu percaya ama cowo ;p... jd nya tiap pacaran, pasti aku duluan tuh yg mutusin , sebelum diputusin lagi :D... Dan ini baru stop stlh aku ketemu suami yg skr hihihihi ;p...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih, Mbak Fanny. :D

      Diselingkuhin itu ternyata bikin susah percaya lagi, ya. Wahaha. Hm, syukurlah sudah menemukan pria yang akhirnya bisa dipercaya dan menjadi suami. Turut bahagia pas membacanya. :))

      Delete
  14. Gue baca sampe habis tapi gue ga fokus sama pembahasan filmnya yog.

    Gue lebih fokus sama gaya curhat lo :D

    Wah yog... yang namanya pacaran itu ya emang masa pengenalan kan ya. Kalau di khianatin sekarang yawis berarti lagi di tunjukin dia gak bener buat masa depan gitu kan *ahilah ini gue sebenernya sambil curhat juga sih hahaha


    Ya bener sih. Gak bisa semua orang di percaya, tapi juga gak boleh dikit dikit suudzon.
    Sakit lama lama hati kalau begitu mah.
    Gak tenang gitu hidupnya jadinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apa pun itu fokusnya, makasih ya, Da. :)

      Iya, betul. Dikasih tau kalau ada yang lebih baik dan kudu memperbaiki diri. Bahaha. Sempet juga ya buat curcol. :p

      Delete
  15. mo ngikutin jejak icha khalifa nih jadi pakar bokep? eh, review film sambil curhat yang relate sama kehidupan sendiri? :))

    gue malah gagal fokus pas lo cerita nonton sama pacar yang tukang selingkuh. Lah gue pas nonton winter soldier ini juga sama pacar yang 2 minggu kemudian putus. Jadi ini film terakhir yang kita tonton bareng :')))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak, sih. Cuma mau coba aja sesekali. :D Hampir senasib ternyata ya kita. Film itu jadi sebuah kenangan. Duh. :')

      Delete
  16. Pas baca awalnya, aku pikir ini tulisan akan bahas soal isu hoax kandungan minyak babi di samyang dsb, namun ternyata eh ternyata ini tulisan ttg kombinasi review film dan juul percaya..

    Memang benar kata filsuf di tulisan ini, "jangan segampang itu menilai... Suatu tulisan sebelum membaca sampai akhir" :)))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ehehe. Itu kalimat pembuka kan emang buat hook aja, kan. Lagian nggak terlalu ngerti soal minyak babi. Wqwq. :)

      Yaps. Budayakan membaca sampai habis. :D

      Delete
  17. Eh emang grup whatsapp yang isinya orang tua selalu gitu ya? Soalnya di rumah sering banget nih mamah sama bapakku nanya/ngasih tau berita-berita yang gak masuk akal, yang kayaknya cuma hoax.

    Peran Internet makin luar biasa ya cees..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, mereka mah gampang percaya aja sama berita yang begitu. Bawaan umur kayaknya. Wahaha. XD

      Begitulah, Cees. Kudu bijak menggunakannya. Yuhu!

      Delete
  18. terlalu tragis kalo baca kata-kata dikhianatin.
    udah yog ga usah pacaran lagi dah. insyap kayak gue walopun otak gue masih suka rada gesrek ekekek

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu justru semakin menguatkan diri. :))

      Insyaf tapi gesrek itu gimana, ya?

      Delete

—Berkomentarlah karena ingin, bukan cuma basa-basi biar dianggap sudah blogwalking.