Kumpul Bahagia di Gathering TabloidKu

Selain menulis, gue memiliki beberapa hobi lain. Salah duanya adalah membaca dan kumpul bareng temen-temen. Untuk menjadi seorang penulis, tentu saja gue harus banyak membaca. Kalau malas membaca, nanti tulisan akan begitu-begitu aja. Nggak ada perkembangan. Kemudian, kumpul bersama teman-teman juga sangat menyenangkan. Meskipun kumpul-kumpul itu biasanya identik dengan gibah, tapi ya jangan fokus ke hal seperti itu.

Berkumpul bersama teman-teman masih banyak kok manfaatnya. Kita bisa membahas suatu topik, kemudian mendiskusikannya bersama. Namun, usahakan jangan membahas topik-topik berat seperti politik atau agama yang menimbulkan kericuhan. Karena nggak semua orang dapat berpikiran terbuka. Alangkah baiknya berdiskusi hal-hal yang lebih ringan. Membahas buku, musik, film, dan sejenisnya.

Seperti pada tanggal 1 Februari 2017 kemarin misalnya. Gue mendapatkan undangan untuk hadir di acara Gathering TabloidKu. Pada hari Rabu siang yang hujan deras, gue sudah berada di TransJakarta sedang menuju mal Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. Padahal, biasanya gue akan memilih berdiam diri di rumah dan tidur-tiduran kalau memang libur ngantor. Bagi gue, hujan memang lebih asyik untuk tidur. Hehe.

Gue sekarang tidak bisa lagi tidur-tiduran. Ada sebuah gathering yang harus gue datangi. Lagian, udah lama banget rasanya nggak kumpul sama temen-temen seperti ini. Terlalu sibuk sama kerjaan ternyata bikin gue lupa silaturahmi. Oleh karena itu, di sinilah gue sekarang. Tersesat di mal besar seperti ini. Oke, ini memang pertama kalinya gue main ke Plaza Indonesia.

Namun, gue harus kebingungan hanya untuk ke lantai 6. Kenapa eskalator dan liftnya begitu khusus? Untuk ke suatu lantai, ya harus lihat baik-baik nomornya. Karena ketika gue naik lift, ternyata itu mentok hanya di lantai 5. Bukan lantai 6. Mungkin ada 4-5 kali gue bertanya ke security di mana letak XXI yang katanya ada di lantai 6 itu. Setelah kepala agak pusing karena nyasar mulu, akhirnya gue pun bisa berkumpul bersama teman-teman di XXI Plaza Indonesia untuk nonton bareng gala premiere film “Surga yang Tak Dirindukan 2”.

Jadi, acara pertama sebelum gathering itu ialah nonton bareng. Pukul 14.30 kami mulai memasuki studio dan menikmati filmnya. Gue nggak akan review film itu di sini. Sebab, film itu belum tayang dan takut spoiler. Begitu film itu habis, kami para tamu undangan diajak foto bersama.

Setelah menonton film

Seusai foto bareng, barulah kami pindah ke Kafe QQ Kopi Tiam yang terletak di lantai 4 untuk acara gathering. Sejujurnya, gue baru tahu tentang TabloidKu ini. Jadi, TabloidKu ini sebenarnya sama seperti tabloid-tabloid pada umumnya. Yang membedakannya adalah, TabloidKu ini bisa kita dapatkan secara gratis di Alfamart, Alfamidi, dan Dan+Dan, setelah melakukan pembelanjaan minimal Rp50.000,00 menggunakan kartu Ponta.



Sumpah, gue baru tahu akan hal ini. Selama ini tuh kalau belanja kebutuhan pribadi atau disuruh Nyokap belanja bulanan pasti lebih dari 50 ribu, tapi nggak pernah minta atau dapat TabloidKu. Enak banget dong kalau gitu. Mungkin bulan depan gue mulai bisa mendapatkannya secara cuma-cuma. Kapan lagi belanja bulanan berbonus tabloid? Hoho. Oh iya, TabloidKu ini ternyata telah hadir sejak Februari 2016, yang berarti sudah setahunan. Oke, gue norak karena baru tahu.

Selain itu, TabloidKu ini mempunyai tagline: Smart Parents Smart Kids. Mereka berharap, pembaca yang umumnya orangtua muda dan anak muda—yang kelak akan menjadi orangtua—bisa menjadi orangtua yang cerdas melalui bacaan TabloidKu. Kemudian mereka bisa mempraktikkan ilmu yang didapat dan mengajarkannya kepada anak-anak mereka. Keren banget, kan, tujuannya.

Ibu Danthe

Lalu di acara gathering itu, Ibu Diana Damayanti—yang lebih akrab disapa Ibu Danthe dan selaku pemimpin redaksi—menjelaskan isi dari tabloidnya. Ada 16 halaman yang mengulas beberapa rubrik, di antaranya: rubrik keluarga, gaya hidup, kesehatan, resep masakan, dan berita selebritas. Tapi tenang aja, di sini nggak ada gosip-gosip nggak jelas atau hoax seperti yang kalian biasa ketahui. Berita tentang selebritasnya lebih ke inspirasi dan hal yang bermanfaat untuk keluarga. 

Setelah itu, gue juga mendengarkan alasan kenapa TabloidKu ini ada versi cetaknya. Harus gue akui, di era digital seperti ini kayaknya gue hampir nggak pernah baca koran, majalah, atau tabloid versi cetak. Kebanyakan pasti gue baca versi online. Palingan cuma novel dan Alquran (masya Allah) yang gue baca versi cetaknya. Apalagi orang-orang kayak gue yang suka banget sama aroma kertas sebuah buku. Kangen banget kalau ada tabloid versi cetak seperti ini lagi.

Kembali ke alasan kenapa ada versi cetaknya. Jadi setelah disurvey, alasannya karena orang-orang yang membaca TabloidKu ini terbagi menjadi dua jenis. Yang membaca versi cetak mayoritas berusia 25-40 tahun, sedangkan versi digitalnya di usia 18-25.

Menurut gue, pilihan mereka sangat tepat. Mereka tahu akan kebutuhan pasar. Toh, masih ada juga anak muda yang lebih suka membaca versi cetak. Kalau nggak salah, membaca versi cetak itu juga lebih menempel di otak dibanding kita membaca online di gadget. Mereka juga tahu satu hal penting: ada beberapa daerah yang mayoritas masyarakatnya belum melek internet. Makanya, versi cetak itu tetap diterbitkan.

sumber foto: galeri pribadi
Saking asyiknya mendengarkan pembahasan di gathering itu, tiba-tiba acaranya sudah berakhir begitu saja yang kemudian ditutup dengan makan malam. Gitu ya ternyata, kalau melakukan hobi tuh nggak akan terasa lama karena gue merasa bahagia bisa berkumpul sama temen-temen seperti ini. 

Berkat gathering itu, gue jadi belajar banyak mengenai bacaan yang bagus untuk keluarga. Dan tentunya, gue bisa kumpul bersama teman-teman, serta mendapatkan beberapa teman baru. Seru bangetlah ini acaranya! Gue, sih, berharap ke depannya semoga akan ada rubrik-rubrik tambahan, terutama cerpen. Jadi, para pembaca TabloidKu yang memiliki hobi menulis cerpen, bisa ikut menyumbangkan kreativitasnya. Yuhu!

Sebelum pulang ke rumah masing-masing, kami diajak berfoto bersama lagi.



--

Sumber foto: kamera TabloidKu.

39 Comments

  1. Wah keren tuh mas Yog, betul kalau kumpul itu menyanangkan dan dapat pengalaman baru. Selain bisa bertemu dengan teman-teman bisa bahas topik juga. Setuju, menulis itu temannya membaca. he

    Btw, itu rambut sepanjang itu berapa lama mas ? hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, menulis temennya membaca. Kalau mubazir baru tuh temennya setan.

      Kira-kira satu tahun dari berambut cepak, Mas.

      Delete
  2. Very nice sharing. Yoga ke PI??? Kok nggak ketemu ya?! Padahal saya ada di Gedung sebelahnya loh..

    PI memang mall mewah nan exclusive, saya aja masih suka bingung kalo kesana,padahal udah sering masuk, halah...

    Kopitiam enak tuh menunya, harganya worth it lah, untuk sekelas Kopitiam...

    BTW Dan+Dan itu apa ya, baru denger?

    Saya sering transaksi 50.000 di Alfamart, tapi kok nggak ditawarin tabloid ini ya??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, gedung sebelah mana, Mas? GI?

      Hahaha. Emang kemewahan buat saya. :') Iya, enak kok. :D
      Sejenis kayak Alfa gitu, cuma lebih fokus ke produk kecantikan deh kalau gak salah. Usahain awal bulan banget dan pakai kartu Ponta, Mas.

      Delete
    2. Siip deh... Iya GI, hahaha...

      Delete
  3. Setuju nih, kumpul2 sama temen bisa memicu ghibab, apalagi aku jenis cewek :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang jenis cewek kenapa? Selalu gibah gitu, Kak? :|

      Delete
  4. Aaaah seruuuuu!
    Gue jg baru tau TabloidKu. Gue punya kartu ponta! Wah, kalo entar belanja lebih dari 50ribu bisa dapet nih tabloid dong ya. Asik bgt dapet bacaan gratis. Inget banget dulu jaman sd menuju smp gue suka beli tabloid Gaul. Wakakaka. Udah kaga ada kayanya tuh tabloid.__.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asyik. Mantep dong kalau udah punya punya. Gue malah belum.
      Wakakaka. Tabloid Gaul itu zaman kapan wey? XD

      Delete
  5. Semoga rubriknya makin ditambah ya jadi makin ketje hehe.Belanja pakai ponta ternyata double manfaatnya selain dapet poin kita juga dapet tabloid ku.

    ReplyDelete
  6. Jadi ingat jaman SMP waktu punya dan baca tabloid tuh berasa gaul,
    Jadi berasa tua.
    mhahaha

    ReplyDelete
  7. Tulisan ini kereeeen bangett karena ada foto akunya. Ahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha. Jadi kalau nggak ada Mas Uwan gak keren? :(

      Delete
  8. Sebage anak slipi, e lu anak slipi kan yog ...masa baru sekali ke PI bukannya sering maen ke bundaran HI, iyak gue juga suka bete sih ama tangganya PI ngebingungin, terus lupa naek turunnya lewat mana, lebih asyikan GI klo kata gue
    Tabloidku ini khusus infotement apa yog?
    Gue juga seneng versi cetak, buka media liwat online tungeselin part partnya dibikin banyak #haus klik jadi bete, alhasil males baca hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ke Bundaran HI sering, tapi kalau masuk mal di sekitar situ kurang suka. Biasalah Yoga anaknya nggak bisa hedon. Halah! Alias memang pas-pasan. :')

      Iya tuh, kebanyakan baru baca sebentar udah suruh ganti halaman. Gitu amat ya cari trafik. :))

      Delete
  9. Kemarinan itu, untuk pertama kalinya gue ke XXI Plaza Indonesia gak pake nyasar. Sungguh sebuah keajaiban yang patut untuk diberikan tepuk tangan. Mungkin berkat datang dengan basah-basahan. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kenapa gue malah yang nyasar, ya. Padahal yang orang jauh lu. :(

      Delete
  10. Aiishh.... Jadi kangen ngumpul ngumpul.

    Setuju! Kalo melakukan hobbi pasti waktunya gak berasa.

    Tabloidku peka banget! Tau kebutuhan pasar. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kumpul dong! :p
      Tapi kumpul bareng temen itu bisa dibilang hobi gak, sih? Apa cuma gue yang nganggep begitu? Wqwq.

      Lagian, kan, pasar bisa diciptakan. Hoho.

      Delete
    2. Oke, ntar malam ya? Tapi di mimpi :D

      Bisalah. Hobby kan bisa apa aja ehehee

      Ya iya sih. Bener juga :)

      Delete
  11. Sampe sekarang, gw masih lebih nyaman baca buku/tabloid/baca apapun yang versi cetaknya sih sebenernya :v Agak merasa kurang nyaman natap layar lama-lama, kecuali kalo nonton drama, hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe. Drama yang sinetron di Indosiar apa drama Korea? :|

      Delete
  12. dan yang memmbuat saya penasaran adalah, "bang isi goodiebag nya apa bang?" wkakakak

    enaknya jd blogger propesional, sering diundang buat gathering, nambah temen, nambah ilmu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Flashdisk dan Tumblr. :))

      Ini mah belum bisa disebut profesional euy. Masih jarang-jarang diundang begini. :(

      Delete
    2. alhamdulillah rejeki anak soleh XD

      Delete
  13. Keren juga nih ya tabloidku, berani bikin versi cetak padahal banyak tabloid lain yg gulung tikar. :((

    Jarang baca tabloid sih, paling banter baca tabloid pulsa (yang buat review hp) :'))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga aja bisa terus bertahan. Jangan sampai bacaan yang versi cetak pada punah. :(
      Anjay. Tiap bulan ganti hape emang, Yog?

      Delete
  14. ((SUKA AROMA KERTAS BUKU))

    Yah. Filmnya nggak direview. Eh tapi nggak papa sih, kan Yoga punya alasannya. Ini juga ada review tabloid. Yuhuuuuu~ Btw alhamdulillah masih lebih suka baca versi cetak daripada digital. Ini postingan ngingatin aku dulu pernah suka baca majalah KaWanku. Aneka Yes, sama Gadis. Huehehehe. Tapi sekarang KaWanku doang kayaknya yang masih keluarin versi cetak. HUHUHU SEDIH. :(((

    ReplyDelete
    Replies
    1. Daripada suka aroma janda.

      Sengaja nggak mau review. Karena review film kan jatahmu. Wqwq. Wow. Icha baca tabloid Gadis. Wahaha. KaWanku gue malah gak tau apaan.

      Delete
  15. Dari semua blogger yang ada di atas. Aku cuma kenal kak Uni dzalika yog. hihihih

    Eh keren yah, bisa dapet gratisan gitu.
    Abis ini mau pindah ke alfamart aja kalo gitu.
    Biasanya sih indomart.

    *sebut merek banget ini mah

    Btw enak banget yog udah nonton film itu ketika yang lain bahkan belum nonton.
    Kemarin malah aku baru nonton film nya yang pertama haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi. Uni hitz abis, ya. :D
      Gak apa sebut merek.

      Wahaha. Iya, ternyata gala premier tuh enak toh. :)
      Kata beberapa temenku, bagusan yang pertama. Hm.

      Delete
  16. Ah, kangen zaman-zamannya sering baca koran TopSkor. Udah berapa tahun ini nggak pernah baca koran. Sekalinya baca koran karena tugas nyari teks editorial.

    Oh iya, ngomongin tabloid. WIRDY nggak mau bikin tabloid nih? :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gue mah baca koran pas di kantor doang. XD Bikin tabloid tentang apaan WIRDY? Bahaha.

      Delete
  17. aku termasuk yg lbh suka baca versi cetak drpd online :).. beda sih rasanya yaaa... wangi kertasnya trutama Yog :D.. g ada yg bisa ngalahin bau kertas yg baru cetak.. itu kyk nagih hahahaha ;p.. online itu buatku cuma utk baca blog sih ;p.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak Fanny. Wangi kertasnya itu manteplah! Paling e-book sendiri, proyek WIRDY, nih juga baca online. Malah promosi. :D

      Delete

—Berkomentarlah karena ingin, bukan cuma basa-basi biar dianggap sudah blogwalking.