365 Hari(s)

Gue nggak tau, hari-hari Haris Firmansyah dalam setahun itu seperti apa. Entah dia setiap hari suka menyendiri di kamar (menurut “Tentang Penulis” di salah satu novelnya), nonton sinetron, atau masih sering galau mikirin mantan. Atau bisa jadi paduan ketiganya; menyendiri di kamar sambil nonton sinetron cinta-cintaan, yang akhirnya bikin dia inget sama mantan kemudian galau. Tapi yang jelas, Haris ini sudah menelurkan (melahirkan jika Haris menganggap dirinya mamalia) beberapa buku, di antaranya: 1) 3 Koplak Mengejar Cinta 2) Wrecking Eleven, dan 3) Unforgettable Baper Moments.


Koleksi pribadi

Sebenernya masih ada lagi, tapi gue baru punya tiga itu. Hahaha. Btw, katanya Haris ini sedang syukuran satu tahunan blog-nya. Terus bikin GA yang sedang gue ikutin ini.

Eh, ini serius baru setahun nge-blog? Kok udah punya karya 8 buku (termasuk antologi)? Yang artinya: dia produktif banget. Ternyata, sebelum kenal blog, Haris emang udah rajin nulis di notes Facebook. Tapi tetep aja nggak kayak gue. Nge-blog udah 3 tahun, eh belum ada satu pun novel, bahkan antologi yang berhasil gue tulis. Ya, Tuhan....

Oke, jadi ceritanya gue lagi coba review tulisan-tulisannya, baik blog maupun buku.

***

Pertama, gue mau review tulisan di blog-nya.

Sejujurnya, gue lupa kapan pertama kali blogwalking ke blog dia. Awalnya, gue memang agak jarang berkunjung, sih. Soalnya, di awal-awal main ke blog dia, Haris ini kalo diperhatiin (ciye perhatian) termasuk blogger yang jarang bales komentar (kayak lu sendirinya rajin aja, Yog!). Nggak tau kenapa, gue kadang males gitu kalo nggak dibales. Cinta yang tidak terbalas itu sakit, kan? Nah, blog juga gitu. Apaan?! Kesannya kalo belum kenal, kan, terlihat sombong gitu. Halah.

Tapi belakangan ini gue udah mulai sadar, dibalas atau nggaknya komentar ketika blogwalking, gue bakal tetep berkunjung kalo tulisannya emang menarik. Dan nggak perlu berharap untuk dikunjungin balik. Gue main ke blog orang karena pengin baca dan silaturahmi, bukan cuma biar dapet feedback.

Lah, malah curhat.

Sekarang, sih, kalo diperhatiin (ciye perhatian lagi) Haris udah mulai rajin bales-balesin komen. Gue juga udah mulai sering baca tulisan di blog-nya. Apalagi terakhir pas baca tulisannya yang "Sinetron Anak Jalanan". Sebuah kritik terhadap acara televisi yang dibumbui komedi. Jujur, gue memang pernah beberapa kali nggak sengaja nonton sinetron itu. Ya, ini gara-gara adik gue yang sering nonton, dan gue jadi ikutan nimbrung. Maka, pas baca tulisan Haris itu pun langsung cekikikan. Apalagi kalimat terakhirnya,

“KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) nggak berani menghentikan tayangan Anak Jalanan. Sebab menurut undang-undang, fakir miskin dan anak jalanan dipelihara oleh negara.”

Bangkhe. Rahang gue pegel.

Gue juga pernah ngakak banget di tulisan “5 Rekomendasi Kru Baru Topi Jerami”. Gue udah serius banget kalo ada tulisan yang berbau One Piece. Soalnya, gue memang mengikuti ceritanya dan itu termasuk anime favorit gue.

Tapi pas baru baca nomor satunya, gue langsung teriak sambil ketawa-tawa, “SEMPAAAKKKKK! GUE DITIPU!”

Kampret emang. Gue lupa kalo dia ini penulis komedi. Dari nomor 1 sampe 5, rekomendasinya itu bener-bener bikin ngakak. Kalo diperhatiin (ciye perhatian amat, sih, udah tiga kali loh ini) dengan cermat, Haris ini rajin banget observasi untuk bahan tulisan.

Selain itu, gue juga suka gaya review-nya di blog. Ketika review buku, film, dll, dia jujur. Kalo bagus bilang bagus, dan jelek bilang jelek. Review-nya padet dan nggak bertele-tele. Nggak kayak tulisan gue sekarang ini.

Yang penasaran sama tulisan-tulisan di blog-nya, langsung aja mampir ke Hari-Hari Haris.

Kedua, tulisan di bukunya.

Wrecking Eleven

Novel yang memiliki sub judul "Kick n Rusuh" ini ialah buku Haris yang gue baca pertama kali. Novel ini menceritakan tentang Seto, anak laki-laki yang menjadi korban TV. Sebenernya bukan itu, sih, tapi karena bagian pembukanya menceritakan Seto yang mencoba segala jenis permainan yang pernah ditayangkan di televisi. Dari mulai Beyblade, dia ikutan beli dan main sampai berimajinasi keluar roh naga; Crush Gear juga sama, ikut-ikutan seperti di TV, memainkannya dengan dilempar sampe akhirnya rusak; dan Tamiya pun juga demikian.

Anjir, ini kok menceritakan masa kecil gue banget. Maka, gue pun langsung cengar-cengir ketika membacanya.

Sampai akhirnya, Seto menonton kartun Captain Tsubasa. Ia pun kembali ikut-ikutan bermain sepak bola hanya karena acara TV. Namun, kali ini ia tidak labil lagi. Ia sudah memilih jalan hidupnya. Apalagi beberapa temannya bilang kalau Seto ini berbakat bermain bola. Maka, sejak itu ia mulai menekuninya.

Tapi sayang, di masa SMK-nya, Seto tidak bisa bermain bola seperti biasanya karena nggak ada ekskul sepak bola. Ekskul itu dibekukan karena sebuah alasan. Justru ekskul dance ala boyband yang populer di sekolahnya. Karena kecintaannya terhadap sepak bola begitu besar, maka Seto tidak menyerah begitu saja. Ia berusaha membangkitkan lagi ekskul itu. Bagaimanakah perjuangan Seto menghidupkan kembali ekskul yang telah lama mati suri itu? Berhasil atau tidak?

Penasaran gimana ceritanya lengkapnya, silakan beli sendiri. Hohoho.

Waktu itu, gue sempet bilang kalo karakter-karakternya kurang ngena di hati pembaca di kolom komentar blog Haris. Iya, mungkin karena di buku ini kebanyakan tokoh. Jadi fokusnya kebagi-bagi. Dari banyaknya tokoh di novel ini, satu-satunya yang gue paling inget (selain Seto) adalah Bang Jep. Tokoh Bang Jep yang tadinya kapten kesebelasan sepak bola, tapi kemudian malah ikut ekskul boyband ini apa banget. Hal ini sepertinya yang menurut gue paling lucu dan gampang diingat. Gue jadi keingetan sama selebtwit yang kebetulan memiliki nama panggilan yang sama. Imajinasi gue emang agak liar, jadi gue otomatis ketawa pas bayanginnya kalo dia beneran jadi boyband.

Fokus dengan banyak karakter memang sulit, tapi Haris cukup berani mengambil risiko ini. Salut!

Sejujurnya, gue suka banget sama temanya; olahraga, komedi, dan cinta. Baru kali ini baca beberapa campuran genre dalam satu novel. Namun, gue kurang setuju dengan tulisan yang ada di cover bukunya, “Novel romance komedi gokil campur sepak bola”. Karena menurut gue, di buku ini lebih kuat cerita sepak bolanya, cerita cintanya malah kayak sebuah selingan. Sehingga terasa kurang cocok untuk disebut romance. Kisah cintanya bagi gue juga terasa kurang manis. Ng... nggak tau juga, sih, tapi kayaknya ini masalah selera aja, ya? Ehehe.

Overall, novel ini bagi gue udah bagus. Apalagi ada beberapa pesan yang disampaikan Haris, kalau olahraga itu nggak perlu rusuh. Jangan cuma gara-gara sepak bola, pertemanan malah jadi pecah belah. Lalu, terima dengan lapang dada sebuah kekalahan. Selalu ada pembelajaran dari sebuah kekalahan atau kegagalan. Mengutip dari kalimat terakhir novel ini,

“Ketika diberi kekalahan, sebenarnya Sang Pencipta sedang menyiapkan kemenangan dalam bentuk berbeda.”

3 Koplak Mengejar Cinta

Novel ini menceritakan tiga orang sahabat yang berstatus jomlo; Ardan, Ibam, dan Pasai yang sedang mencari cinta sejati. Di mana ketiganya malah menyukai perempuan yang sama, Aida.

Harus diakui, gue belum baca buku ini sampai habis. Kalo nggak salah baru sampe bab 4 atau 5. Novel ini sama seperti Wrecking Eleven, menggunakan sudut pandang orang pertama (aku, saya, gue). Nggak ada yang salah, sih, sama sudut pandang. Tapi, gaya bercerita atau narator di buku ini menurut gue lebih ke Personal Literature (PeLit). Gue emang keseringan banget baca buku jenis PeLit. Dan sebelumnya Haris juga sempat menulis novel nonfiksi. IMHO, karena ini sepertinya banyak pengalaman asli dari Haris, nggak tau kenapa kayaknya lebih asyik jadi novel PeLit daripada fiksi. Ehehe.

Karena belum baca sampe habis, maka gue belum bisa review banyak. Yang bisa disimpulkan selama membacanya sampe bab 5, gue cukup terhibur. Walaupun ceritanya agak kurang padet. Iya, menurut gue gitu. Padahal sudah sampai bab 5, tapi konflik percintaannya belum juga panas. Masih terlalu fokus ke cerita persahabatan atau sedang menguatkan karakter ketiga tokoh yang absurd ini. Oh, atau mungkin masih ingin bermain-main dengan beberapa jokes dengan kisah koplak ketiga sahabat ini? Semoga saja gue salah. Namanya juga belum baca sampe habis. Hehe. Tapi setau gue, alur cerita itu emang lebih penting daripada komedi. Mungkin Haris agak khilaf ketika memasukkan komedinya.

Ah, biar bagaimanapun dia telah berhasil menyelesaikan novel-novelnya, sedangkan gue apa? Baca buku yang ini aja belum sampe kelar. Maaf.

Unforgettable Baper Moments

Di buku ini, Haris berkolaborasi dengan @justparodi. Haris menulis 2 bab, “Gue Mah Apa Atuh” dan “Para Pencari Nafkah”.

Di bab “Gue Mah Apa Atuh”, ia menceritakan tentang kisah cintanya. Saat gue baca, kisah cinta Haris memang cukup menyedihkan. Tapi anehnya, nggak tau kenapa gue ngerasa kurang dapet feel sedihnya. Entah karena ceritanya yang seperti ditahan-tahan dan tidak diluapkan semua, atau karena kisah cinta gue yang jauh lebih kelam dari dia (kok malah jadi gue yang ngerasa ngenes gini?). Kalo lucunya, sih, lumayan dapet. Yep, self depreciating memang paling ampuh dijadikan komedi.

Kalo di “Para Pencari Nafkah”, tulisannya lebih keren. Gue juga merasa related. Meskipun gue udah lupa rasanya gimana ditolak perusahaan, tapi ketika baca itu, gue beneran ngerasain pahitnya mencari kerja. Feel-nya dapet. Setuju banget deh gimana rasanya di-PHP-in perusahaan. Hahaha. Sakit coy! Makanya gue masih nganggur nih sampe sekarang. Njir, sempet aja curhat.

Namun, meskipun telah gagal beberapa kali dan teman-temannya juga mulai pada bekerja, Haris tetap tidak menyerah dan berusaha semaksimal mungkin. Sampai akhirnya, usahanya itu membuahkan hasil. Yeah, sebuah hasil memang tidak mengkhianati prosesnya. Selain lucu sama ceritanya, bab yang ini bagi gue sungguh memotivasi. Mantap.

Oke, kayaknya segitu aja review gue.

Kalo menurut gue pribadi, sih, gue lebih suka tulisannya di blog atau kisah aslinya (nonfiksi), terasa lebih jujur. Pesan yang ingin disampaikannya itu lebih ngena ketika di blog. Mungkin karena penulisan di blog lebih bebas kali, ya. Sebelumnya, mohon maaf kalau ada penilaian yang sotoy dan beberapa kritik yang tidak enak dibaca. Gue memang baru belajar dan paling takut kalo nulis review. Huhu.

60 Comments

  1. Keren juga kamu, Yog. Punya 3 buku terbaru saya. Aaaaak! Udah gitu, perhatian banget lagi sama saya. Ih. Semoga makin banyak orang baik seperti Yoga. :D

    Untuk review postingan blog, sama kayak kamu. Saya juga suka sama postingan yang Anak Jalanan dan One Piece. Dan sepertinya saya memang harus meluangkan waktu ekstra untuk bales komen di blog deh. Wkwkwk.

    Untuk WE, bagian yang andalannya emang bab awal yang nyeritain masa emas anak 2000an. Yeah!

    Untuk 3 Koplak, saya juga pernah baca review Topik Dwi Pandu. Dia bilang, awal cerita emang masih datar, tapi begitu masuk bab tengah sampai bab akhir, terasa terpacu. Semoga kamu juga bisa menikmatinya.

    Untuk Baper Moments, ciye Yoga curhat. Yang sabar ya, Bos! Jadi pengen tau gimana kelamnya kisah cinta Yoga. Plis, senggol dikit di postingan blog nanti. Apa udah pernah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bahaha. Lu yang lebih keren. Bisa nulis novel sebanyak itu. :D
      Yeah. Itu masa-masa paling bahagia, ya. :))

      Soal bales komentar, itu hak empunya blog, kok. :p Iya, itu beneran butuh waktu khusus.

      Oh, gitu yaa. Pantes, Ris. Temponya jadi kayak lama gitu di awal. Coba nanti gue kelarin dulu. Sip! :D

      Belum pernah, Ris. Agak males gitu ngorek luka lama. Takut sedih lagi. Halah!

      Delete
  2. Oh iya, Yog. Kamu udah bisa nulis buku sebenarnya. Atau bikin cerpen untuk sebuah antologi, paling tidak. Tulisan kamu udah oke banget. Banyak orang yang suka juga kan? Udah waktunya, Yog. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo antologi atau yang kumpulan cerita gitu kayaknya pengin nyoba. Kalo novel, masih belum berani. Eniwei, makasih semangatnya! :D

      Delete
  3. ulasan lu keren juga nih yog, gue mau ikutan tapi jujur gue gak punya bukunya emang mau review apa, kalau modal blog bisa gak sih?
    semoga menang yog, kalau dapat buku yang bekas kirimin ke gue aja, asal bukan mantan lu yah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa, Bim. Kalo lu bisa mengulasnya dengan baik mah bisa menang. Lagian ini review juga masih belajar. :D

      Ngapa bahas mantan woy?!

      Delete
    2. kayaknya emang udah naluri gue aja review lewat blog aja nih, tapi mensti car referensi dulu soal bang haris

      Delete
  4. Masa sih yog lu lupa pas pertama kali berkunjung k blognya bang haris? Coba dah inget2 lagi yog
    Siapa tw engga inget
    .
    Kok takut sih nulis review yog? Kan gampang kalo nulis review doang ah yog
    Tinggal masukin huruf r terus e,v,i,e sama w yog
    Gampangkan

    ReplyDelete
  5. Review ini juga nggak bertele-tele Yog dan di suguhi tetep ada ocehan komedinya dari kamu (cie kamu) dan yah semoga kamu menang deh di lomba GA nya haris ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ciyee kamu.

      Aamiin ya, Rabb. Makasih ya, Wid. :D

      Delete
    2. Ciyeeeee

      Yup sama-sama Yog :)

      Delete
  6. WHAT'S GOING ON IN HEREEEEEEEEEEE WHAT THE HEEEEEEELLLL SAINGAN BERAT INI AAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKK!

    Kamu punya senjata pamungkas, Yog. Punya 3 buku Bang Haris. Sedangkan aku baru punya 1. Huhuhuhuhu. Tulisan kamu juga lebih rapi dari aku. Fix aku lemas baca ini, sambil mendesah pasrah berserah :(

    Aku tadinya juga mau masukin yang postingan Sinetron Anak Jalanan itu juga, cuma pas banget waktu aku posting review-ku, Bang Haris baru posting itu. Nggak sempat baca deh. Oh iya, yang Para Pencari Nafkah aku juga suka. Ngena banget. Merinding takjub juga itu tes masuk kerjanya pake baca Al-Qur'an. :'D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Whats going on here maksudnya. Trus lebih rapi daripada aku maksudnya. Bahaha. Bego bet :'D

      Delete
    2. Icha maruk ya, mau on apa in? :(

      Duh, kok saingan? Ahaha. Gue cuma berusaha nulis aja. Menang kagaknya belakangan. :p Kayaknya masih ada orang lain yang ulasannya lebih menarik, Cha. Coba cek satu-satu. Wahaha.

      #HarisAnakSaleh.

      Delete
  7. ayo yog, giliran loe bikin buku, nanti gw review deh... loe ada potensi yog,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Duh, kok gue malah jadi takut, ya. Ahaha. :D

      Delete
  8. Ahoy. Sukses GA nya Om.
    nah tuh betul, sudah saatnya kamu menelurkan buku kisanak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Makasih, Bah. :)
      Pffttt. Tapi saya nggak bisa bertelur. :(

      Delete
  9. Keren ulasannya bang Yoga, apalagi ngulasnya 3 buku sekaligus. Hmm, apalah aku ini.. :(

    ReplyDelete
  10. Kampret gue ngakak baca pas bagian lu ngasi perhatian bang haris 3 kali...wkkk
    Wowww hebat yog, lu sudah baca 3 buku untuk ikutan giveaway ini, jelas ini point plus plus nih
    Cara review lu antimestrim yog, jadi menarik pembaca buat baca..
    Buku bang haris keknya full komedi ya, gue pnasaran sama yg sampul kuning
    Tokoh di wrecking eleven kocak juga ceritanya, berasa praktekkin tsubasa ozora ya
    Hshaaa lu bahas one piece gue jadi ingat shirahoshi dan boa hancock

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahaha. Yoga anaknya emang perhatian, Mbak. XD
      Poin plus-plus, ya? Ah, enakan pijat plus-plus, Mbak (halah, kayak pernah aje).

      Iya. Yang WE itu idenya keren. :D

      Delete
  11. Wadaaaaaawww detailnya jelas. Sempurna. Review buku dan blog bang Haris sekaligus. Cakeep :))

    Hahahaaa sinetron anak jalanan. Ngakak parah gue :'D
    Gudlak, Yog. Semoga menang yaaa. Udah keren gini soalnya :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak ada yang sempurna selain Allah. Dan band Andra and The Backbone.

      Aamiin. Makasih, Lan!

      Delete
  12. Setelah baca blognya Icha yang membahas blog bg Haris pake Film. Sekarang baca blognya Yoga ngebahas pake 3 buku. Hem... Semakin ke sini, gue semakin bingung harus ikut atau enggak. Jujur, persaingan terlalu berat bung!!! Tapi jujur, ini reviewnya rapi banget. Mulai dari blog, sampe ke buku karya bg Haris..

    Good luck ya Yog...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahaha. Jangan dianggep persaingan dong, Her. Gue mah hanya mencoba ikutan aja. :D

      Thanks, yaaak.

      Delete
  13. Aku perhatiin (ciyeeeee perhatian) review mu jelas tapi engga bertele-tele kok Yog. Enak dibacanya~ Mau dong diperhatiin juga. hahaha XD

    Btw, gudlak GA nya ya!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahaha. Minta diperhatiin sama Aa aja, Kak. :D

      Nuhun. :)

      Delete
  14. Yog , itu buku bagus kayanya yang "Baper Moments"
    Btw, itu di gramedia ada ga ya ??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, emang bagus, Zal. Lucu dan memotivasi gitu. :D
      Ada kalo nggak salah deh. Coba tanya Haris langsung.

      Delete
    2. Di Gramedia dan toko buku terkemuka lainnya tersedia kok, Blognya. :D

      Delete
  15. udah bisa jadi penulis profesional ni kayak nya, semoga makin banyak buku yg di liris ya mas ? :D

    ReplyDelete
  16. Yah mudah - mudahan kang yogi bisa mengikuti jejak kang haris yang udah bisa nulis 8 buku,, kayaknya kalau untuk menghasilkan karya sebanyak itu memang harus banyak - banyak menyendiri di kamara...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Makasih, yaaak. :D Gue juga sering, sih, menyendiri di kamar. Tapi gegoleran. :(
      Btw, gue Yoga, Kang. Yogi mah tetangga depan rumah.

      Delete
  17. Gile, baru setahun ngeblog udah banyak banget bukunya. "Kita kapan bisa kayak gitu?" Hahaha, maksudnya kita yang belum nulis buku.

    Gue malah baru kenal akhir-akhir ini sama beliau. Blogwalking gue kurang jauh, nih, sampe nggak pernah mampir ke blognya penulis buku :(

    Btw. semoga menang reviewnya, bang. Yang lain juga gue doain, kok. Main manjur-manjuran doa jadinya. Hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga secepatnya! Aamiin (berdoa aja dulu).
      Ya, sama. Blogwalking gue juga nggak jauh-jauh. Cuma duduk aja di depan laptop.

      Makasih, Rob. Semoga lu juga menang, ya! (biar ikutan) :D

      Delete
  18. Gue percaya bakat gak bisa ditiru, Yog. Dia ngeblog baru setahun karyanya udah banyak. Kita ngeblog lama belum dapet karya seperti mereka. Salut. (y)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi bakat nggak jaminan juga, kok. Kalo kata kutipan, "Hard work beats talent when talent doesn't work hard." :))

      Delete
  19. Haris keren yah udh 3x nerbitin buku. Oh jadi ini GA semoga beruntung Yog. Menangin lah Ris kan udah punya bukunya, punya tiga lagi. Wkwk Ayo Yoga juga bisa nulis. Ciba aja nulis antologi dulu Yog. Atau coba ja ngirimin naskah siapa tahu beruntung. #voteyogajadipenulisbuku

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baca baik-baik lagi, Zis. Tiga itu yang gue punya. Dia nerbitin lebih dari itu. :))
      Btw, makasih dukungannya. :D

      Delete
  20. Ini GA yang diikutin si Icha juga, ya? Well, review kalian berdua keren, dengan gaya tulisan khas masing-masing.

    Hebat ya si Haris, udah punya beberapa buku. Pasti bahagia banget bisa lihat nama kita ada di jejeran rak toko buku :) Ayo Yog, lo juga semangat nulis bukunya *note to myself too :p*
    Bener filosofi lo Yog: "main ke blog orang karena pengin baca dan silaturahmi, bukan cuma biar dapet feedback". Malahan kalo beruntung bisa dapet ide dari postingan orang laen (kadang gua ngalamin hal ini). Jika akhirnya bener dikunjungin balik, anggep aja bonus hehe :D

    “Ketika diberi kekalahan, sebenarnya Sang Pencipta sedang menyiapkan kemenangan dalam bentuk berbeda.” --> ini luar biasa banget quote-nya.

    Rasanya ditolak perusahaan emang sakit. Dulu, pas awal-awal cari kerja (fresh graduate), gua juga udah pernah beberapa kali ngalamin hal itu haha. Bener kata lo: "sebuah hasil memang tidak mengkhianati prosesnya". Sabar aja Yog, Allah akan ngabulin keinginan lo di saat yang tepat. Semangat :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Icha udah nulis review itu duluan. Ehehe.
      Hahahaha. Kayaknya butuh tip nih dari penulisnya. Gimana caranya biar semangat banget gitu. Apalagi untuk novel. Butuh banget jaga stamina, yang nggak cuma menggebu-gebu di awal. :))

      Iya. Lu juga, Bay! Mangats!
      Nah, anggep aja itu bonus. :D

      Aamiin. Makasih, Bay!

      Delete
  21. Hanjeeer, ini detail banget Yog reviewnya :D mulai dari blog, sampai 3 bukunya :D PEMENAAAAANG :))

    ReplyDelete
  22. Aduh... bang yoga ikutan review lagi. Lengkap bgt lagi. Jadi minder ikutan GA bang haris.. hehe

    Semoga menang bang. Klo gue ikutan semoga gue juga menang.. hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Loh, kenapa minder? Kan jurinya bukan gue. :|
      Aamiin. Ikutan aja dulu. :D

      Delete
  23. Waah, Yoga ikutan Giveaway.

    Hmm.. Bentar. Gue kipasin mata dulu udah kunang-kunang. Tumben, nih, postnya dipanjangin lagi, Yog? Apa karena review 3 buku sekaligus, yak?

    Ajegileeee. Dalam setahun udah 8 buku termasuk antologi? ITU PRODUKTIF APA DOYAN NGADEPIN NASKAH WOYYY?!!
    Gue juga suka main ke blognya Haris. Tulisannya asik. Dan doi juga nggak pernah absen ngasih feedback. Huehehehe.
    Hmm, dari ketiga buku yang di review, kayaknya gue tertarik sama yang Wrecking Eleven, deh. Agak penasaran sama kelanjutan cerita si Seto merjuangin ekskul. :D

    Cieee, Yoga perhatian banget sama Haris cieee.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak juga. Gue nulis mah bebas aja, Dev. Kalo dapetnya panjang, ya panjang. Pendek ya pendek. :))

      Duh, maksudnya bukan dalam setahun. Maksudnya itu nge-blog yang setahun. Dia mah nulis dari sebelum punya blog. :D

      Kalo gitu coba baca deh, Dev. Hehehe.

      Delete
  24. Wah ikutan giveaway, semoga sukses deh..

    Pertama tau bang Haris itu waktu orangnya dijadiin narasumber buat tulisan di blog BE. Waktu itu kalau nggak salah bang Haris belum punya blog. Jadi nulisnya di facebook. Walau gitu produktif banget bisa ngeluarin banyak karya.

    Aku juga sempet sekilas baca preview bukunya di toko buku, mau beli tapi duitnya gak cukup -> lah dia malah curhat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. :))

      Iya. Keren. Gue di Facebook boro-boro berkarya. Cuma chatting doang dulu mah. XD

      Yah, kasihan. :(

      Delete
  25. Alhamdulillah Yoga ada yang nyemengatin untuk bikin buku.

    Tapi yang nyemangatin, lakik.

    Maaf Yog salah fokus :( etapi sakseus ya moga menang~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, nih. :(
      Kalo gitu, lu jadi perempuan pertama yang nyemangatin dong, Teh. :)

      Nuhun.

      Delete
  26. GILE LU YOOOGGG!! UDAH PUNYA TIGA BUKUNYA HARIS!! GILE LU NDRO!

    Aku malah belum punya barang satu pun dari bukunya haris, jangan punya, sekedar baca isinya saja belum pernah. Ya alloh, ampuni baim ya alloh :')

    Sukses buat GA-nya, mau komentar apalagi tapi bahannya bukunya haris semua, dan belum pernah baca, ya jadi saya tak bisa komentar apa-apa.

    oiya btw benar kata si haris, tulisanmu sudah bagus yog. Udah waktunya bikin cerpen atau antologi :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cara dukung temen berkarya kayak begitu, kan? :D
      Coba beli dan baca kalo gitu, Fan. Biar Baim diampuni Allah. :(

      Makasih, yaaak. Tulisanmu juga bagus. :D

      Delete
  27. eh aku juga ngerasain sih beberpa penulis yg punya blog, baca blognya jauh lbh asyik drpd bukunya :D.. makanya kadang aku suka males beli bukunya, krn cendrung nanggung ceritanya.. bisa jadi krn diedit dulu sebelum publish kali ya.. :D.. coba deh aku mw tau antara buku ama blognya mas harris ini.. kebetulan lagi butuh cerita yang lucu2 Yog ;D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak. Blog itu lebih frontal tulisannya. :D

      Delete
  28. Wuuih Yoga nemuin lagi nih, salah satu blogger yang udah punya buku,
    nah elu kapan yog mau nyusul??
    hayuuklah nyoba-nyoba ikutan antologi, buat tolak ukur aja gitu sejauh mana keberanian lu buat mengglobalisaskian tulisan lu ξ\(ˇ▽ˇ)/ξ

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kapan-kapan aja ya, Vir. Wahaha. XD

      Berani, sih, berani gue. Cuma takut kalo ngirimin nanti terbit. Halah gegayaan!
      Ini lagi berusaha ditulis, Vir. :)

      Delete

—Berkomentarlah karena ingin, bukan cuma basa-basi biar dianggap sudah blogwalking.