Disforia Pengusik Kenangan berisi sajak-sajak Yoga Akbar S. yang ia tulis dalam rentang 2015-2019. Sebagian dari puisi itu pernah tayang di blog ini, WordPress, Tumblr, Twitter, ataupun caption Instagram dengan sedikit perubahan wujud.
Berawal dari keisengan Yoga membaca ulang rangkaian kata yang pernah ia torehkan, lalu menyuntingnya, serta mengirimkannya ke beberapa media—tapi selalu mendapatkan penolakan, akhirnya ia muak dan berpikir tidak mau menulis puisi lagi. Yoga otomatis berkontemplasi, apakah sajak-sajak yang ia tulis itu keterlaluan buruk? Sampai-sampai tak ada satu pun media yang bersedia memuat dan membayarnya? Apakah semua puisi yang ia ciptakan itu terlalu mudah dipahami, diksinya teramat payah, dan tidak menimbulkan kesan? Sangat berbeda jauh dengan karya-karya pensyair favoritnya?
Pemikiran itu bisa benar, bisa juga salah. Yang jelas, Yoga kini telah sadar bahwa puisi memang bukanlah bidangnya. Biarpun begitu, Yoga tetap berusaha menghibur dirinya sendiri dengan memoles untaian kata yang pernah ia susun itu supaya terlihat lebih ciamik ketimbang sebelumnya. Dari total sekitar 70 sajak, Yoga berhasil memfilter yang ia anggap layak hingga jumlah finalnya menjadi 38. Meskipun ia sudah membuang hampir setengahnya, ternyata sisanya masih lumayan banyak. Sebuah gagasan lantas muncul di benaknya: Daripada fail-fail itu hanya terlantar di diska laptopnya, lebih baik ia menghimpunnya menjadi buku digital dan iseng mencari dukungan dari para penikmat puisinya.
--
Buku kumpulan puisi Disforia Pengusik Kenangan kini tidak lagi gratis. Sang penulis mencoba membuat dukungan atas karya tersebut di platform KaryaKarsa. Bagi teman-teman yang sudah memilikinya, diharap cukup mempertahankannya di kamu serta tidak menyebarluaskannya lagi. Terima kasih.