Dalam agama Islam, ketika
bersyukur kita pasti mengucap alhamdulillah.
Tandanya kita berterima kasih atas rezeki apa yang kita peroleh. Entah itu
berupa uang, hadiah, ataupun jodoh. Sebenarnya, rezeki itu bukan hanya soal
uang. Masih diberikan nafas untuk hidup hari ini juga sebenarnya termasuk
rezeki. Nikmat sehat itu juga rezeki. Kalo sakit nggak enak, kan? Nah, makanya
kesehatan bisa dibilang rezeki. Banyak lagi contoh rezeki yang lainnya. Punya
teman-teman yang baik juga bisa dibilang rezeki.
Jadi, biarkan gue mengucap alhamdulillah.
Kenapa dari tadi gue membahas
rezeki?
Soalnya, gue baru aja dapat
rezeki berupa pulsa dari kuis Nyunyu, dan sebuah kaos dari GA #kontestekateki.
Entah, belakangan ini gue memang
lagi suka banget ikut-ikutan lomba, kuis, GA, atau apalah itu yang penting ada
hadiahnya. Yoi, gue itu pecinta gratisan. Memang sih, setiap ikut lomba gue
biasanya kalah. Tapi kali ini, gue menang. YEAAAYYYYY!
Ada kepuasan tersendiri ketika
menang kuis. Dengan modal curhat, gue bisa dapet pulsa dan kaos. Hehe.
Untuk lomba Nyunyu, kalian bisa
cek pengumuman pemenang di artikel yang INI. Gue mengikuti kuisnya di artikel
yang INI.
Nama gue nomor satu. |
Kalo kontes teka-teki, kalian
bisa cek pengumuman pemenang di akhir posting-an
barunya Kresnoadi. Di tulisan yang INI. Gue menuliskan curhatan gue di SINI.
Gue langsung cobain kaosnya, pas
di badan. Hoho.
Lihat kaosnya, jangan mukanya. :( |
Sekali lagi, gue mau mengucap alhamdulillah. Gue sempet nggak nyangka
kalo gue bisa mendapatkan sebuah hadiah hanya bermodal curhat. Temen gue pernah
bilang, “Curhat itu kan dari hati. Kebanyakan orang curhat hanya dengan lisan.
Masih jarang orang yang mau menulis curhatannya. Karena lu satu-satunya temen
yang sering curhat di tulisan, berarti tulisan lu ditulis dari hati. Itu
keren, Yog!”
Gue nggak ngerti kenapa temen gue
bisa bilang begitu. Karena di kampus, lebih tepatnya di kelas gue. Orang yang
suka nulis kayaknya gue doang. Jadi menurut dia, gue itu keren karena
satu-satunya yang suka nulis curhatan. Hahahahaha. Padahal, kalo gue baca-baca
blog orang alias blogwalking, banyak
yang lebih keren-keren curhatannya.
Kembali soal rezeki.
Gue mau bilang terima kasih atas
doa-doa dan komentar yang kalian berikan di tulisan gue yang Kehilangan Sesuatu. Di cerita itu, dompet gue hilang. Gue memang menulisnya ketika baru
saja kehilangan. Tapi baru sempet posting
di blog-nya malem.
Izinkan gue bercerita lagi,
Pelajaran telah berakhir,
waktunya gue untuk pulang. Namun, gue bukanlah tipe mahasiswa yang KUPU-KUPU (
kuliah pulang-kuliah pulang ). Gue dan teman-teman seperti biasa berkumpul
sejenak untuk menikmati masa-masa indah perkuliahan ( Sebelum skripsi ).
Sebentar lagi gue bakalan semester 5. Itu sudah masuk penjurusan. Otomatis gue
dan teman-teman bakalan pisah kelas. Kebanyakan temen-temen gue mengambil
jurusan Manajemen SDM. Gue nggak ngerti kenapa. Katanya, sih,
hitung-menghitungnya nggak ada. Yah, maklum saja. Gue sendiri juga kurang suka
hitung-hitungan. Makanya gue mengambil jurusan Manajemen Pemasaran. Kalo
Manajemen Keuangan sungguh membuat kepala gue mumet. Belum penjurusan saja
sudah rumit begitu. Apalagi kalo gue ambil jurusan itu, bisa-bisa gue mabuk
angka. Mabuk yang nggak ada kerennya sama sekali. Apalagi mabuk naik angkot.
Cemen abis. Ya, itulah gue. Beda sama cewek-cewek. Mereka lebih suka dengan
hitung-menghitung. Apalagi menghitung kesalahan para cowok yang setiap hari
selalu buat kesalahan, dan di hari selanjutnya diungkit-ungkit lagi. Pfffttt. DASAR
CEWEK!
Abaikan soal jurusan. Maaf, gue
malah curhat. Kembali ke cerita.
***
“Udah, Yog. Nggak usah dipikirin
dompet, mah,” celetuk Kosim, yang tiba-tiba menganggu gue ketika sedang menulis
cerita sebelumnya.
“Iya, santai aja lagi,” lanjut
Arif.
Gue hanya tersenyum dan tetap
menuliskan curhatan di hape. Ngomong-ngomong, pegel ngetik dari hape. Banyak typo pula.
“Gue cuma bisa berdoa, Yog,” kata
Mpok Ika. “Nanti ada cewek cantik seumuran lu yang menemukan dompet itu, terus
lu kenalan dan jadian. Hehehe.”
ANJIIIRRRR. KORBAN FTV BANGET INI
ORANG. Sama kayak Deva. Di kolom komentar tulisan gue yang sebelumnya.
Nih komentarnya,
“Mpok, plis deh. Ini realita,
bukan sinetron,” jawab gue dengan wajah cemberut.
“Yog, proses ketemu jodoh itu
nggak ada yang tau. Siapa tau aja, yakan?”
“...” Gue langsung diem. Setelah
itu gue mengkhayal sebentar. Di pikiran gue, yang nemuin dompet itu cewek kulit putih, cantik, terus berjilbab. Gue langsung tersenyum.
“Tuh, kan. Langsung
senyum-senyum. Pasti ngelamun jorok!” kata Aldi sambil menepuk bahu gue. Sial,
lamunan gue terbuyar.
Sekitar pukul setengah lima sore.
Gue langsung menuju ke rumah. Di sepanjang jalan gue terus berdoa agar tidak
ada polisi. Mampus gue kalo ketilang. Pokoknya jangan sampe ada polisi. Namun,
di sekitar Kebayoran ada polisi yang sedang berdiri di tengah jalan mengatur
lalu lintas. Gue langsung panik. Gue yang biasanya stay cool kalo ada polisi karena sudah memiliki SIM dan STNK.
Sekarang gue malah terlihat tak berdaya. Gue lemah. Melihat wajahnya saja,
dengkul gue berasa kopong.
Alhamdulillah polisi itu tidak melakukan razia. “YES! Gue lolos,” batin gue.
Sesampainya di rumah, waktu sudah
hampir Magrib. Sumpah, hari itu gue capek dan stres banget. Ingin cepat-cepat
nidurin kasur rasanya. Kok, malah kedengeran mesum, ya?
Tapi, kalo tidur menjelang Magrib
katanya bisa pikun. Gue nggak tau mitos itu bener apa nggak. Yang gue tau
memang menjadi pelupa. Iya, lupa salat Magrib pastinya.
***
Singkat cerita gue sudah mandi
dan salat. Gue merebahkan diri di kasur. Entah, gue setengah sadar atau
bagaimana. Kemudian nyokap berteriak,
“YOG, DOMPETMU DI LEMARI!”
Gue yang mendengar secara
samar-samar ikutan berteriak, “AH? DOMPET?”
Gue langsung beranjak dan melihat
ke dalam lemari.
Yak, dompet gue ada. Gue cek
uangnya. Masih ada beberapa ratus ribu. Tapi berkurang beberapa lembar.
Kartu-kartu juga lengkap. KTP, KTM, NPWP, SIM, STNK, dan foto Aura Kasih pun
ada semua. Oiya, yang terakhir ngarang. Gue nggak sehina itu.
Gue masih ragu, ini mimpi bukan,
ya? Saking penasarannya gue langung cubit pipi Nyokap. Gue digampar.
“AW, SAKIT!”
Eh, ini bukan mimpi. Ini
kenyataan. Dompet gue ketemu. Gue langsung bertanya-tanya sama Nyokap.
“Bu, kok bisa ada di lemari?”
tanya gue penasaran.
Iya, tadi ada orang baik yang
nganterin. Masih rezekimu itu, Le,” jawab Nyokap.
“Siapa? Cewek apa cowok?” Gue
semakin penasaran.
“Bapak-bapak.”
“Oh,” jawab gue lemas.
Yah, pupus harapan gue bertemu
dengan jodoh wanita cantik. Taik. Ngarep juga gue rupanya. Ini semua karena
FTV. KAMPRET EMANG FTV BIKIN GUE MENGKHAYAL SAJA!
Bodo amat soal cewek. Yang penting
dompet gue ketemu. Hohoho. Alhamdulillah.
“Oh, terus Ibu kasih berapa?”
“Ibu kasih ******, jarang-jarang
ada orang yang mau ngembaliin soalnya.” ( maaf disensor takut riya )
“Yaudah, gapapa.”
“Makanya, lain kali hati-hati!”
omel Nyokap.
Gue mengangguk, “Tapi, kok nggak
bilang dari tadi?”
“Ibu nggak mau ganggu konsentrasi
kuliah kamu. Nanti kamu tau-tau pulang karena penasaran dan mau liat
dompetnya.”
Gue langsung ketawa.
Begitulah kisah kehilangan dompet
yang akhirnya dikembaliin seseorang yang baik. Ternyata benar kata orang-orang,
“Rezeki udah ada yang ngatur. Dan kalo
masih rezeki mah nggak akan ke mana.”
Gue memang belum pantas disebut
orang baik. Tapi gue percaya, di dunia ini masih banyak orang yang baik.
Buktinya banyak yang ikutan sedih ketika membaca tulisan gue yang sebelumnya.
Terima kasih sudah peduli dan berdoa. Terima kasih yaaaa temen-temen blogger. Sini gue kecup yang
cewek-cewek. Hahaha.
Kata orang tua gue, menjadi orang
baik itu rasanya menyenangkan. Meskipun, tidak semua hal baik dibalas dengan
baik. Lagipula, baik itu relatif. Gue
akan berusaha menjadi orang yang baik. Jadi, izinkanlah gue berbuat baik juga
kepada pembaca blog gue. Meskipun rezeki gue nggak banyak. Tapi biarlah gue
berbagi sebagian rezeki yang gue punya. Berhubung page view sudah mencapai 30.000-an. Alhamdulillah banget, gue nggak nyangka bisa naik secepet ini.
Perasaan November kemarin gue baru sekitar 10.000. Hehehe.
Maka dari itu, gue
akan membagikan pulsa sebesar 30.000. Akan ada 3 pemenang dari hadiah
kecil-kecilan ini. Satu pemenang mendapatkan pulsa 10.000 rupiah.
Syaratnya gampang, pertama kalian
bebas dan terserah mau komen apa aja. Dan yang kedua, hanya tulis di kolom
komentar sebuah kalimat tentang “kehilangan”,
baik itu berupa jokes, kutipan, atau
apa pun. Boleh bikin sendiri, boleh kutipan seseorang. Jika itu kutipan
seseorang atau dari sebuah novel, harap ditulis sumbernya. Jangan lupa tulis username Twitter-nya ( kalo punya ) Biar gue bisa mention untuk memberitahukan atas kemenangannya.
Untuk kutipan, misalnya,
“Kehilangan seakan memiliki
jantung, denyutnya terasa satu-satu. Membawa apa yang tak terucap. Sejenak
berayun di udara. Lalu, bagaikan gelombang air, bisikan itu mengalir sampai
akhirnya berlabuh di hati.” – Novel Perahu Kertas
Kalo yang jokes boleh begini,
“Kehilangan dompet emang bikin
sedih. Tapi mendinglah, daripada kehilangan keperjakaan karena diperkosa banci.
INI PEDIH!” Gue asal bikin doang ini.
Pokoknya yang paling bikin
ngakak, atau yang kata-katanya dalem sampe menyentuh hati bakalan gue pilih
sebagai pemenang. Gue tunggu komentarnya sampai hari Sabtu jam 7 malam. Kalo pengumuman
pemenangnya di hari Minggu. Anggap aja itu bonus weekend. Gue tau, memang pulsa 10.000 itu cuma dikit. Tapi kan
semua itu tergantung niatnya. Hahahasek.
Yaudah, sekian dari gue. Terima
kasih.
gue ikutanyaak
ReplyDeleteKetika Tuhan membuatmu kehilangan atas apa yang gak pernah kamu duga, maka di saat yang sama Tuhan akan menggantikannya dengan sesuatu yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya :D
@viraelyansyah
Boleeehhh.
DeleteWoaaahhhh. Keren. :D
hahaha, mantap banget yog. dompet hilang, tulisan menang.
ReplyDeletetapi, beneran tuh dibalikin?? gile, orangnya baik banget ya berarti. rezeki orang yang balikin banyak tuh...
mungkin februari ini adalah bulan lo tog.. :)
Hahaha. Yoi, Jev. :D
DeleteBeneran dibalikin. :))
Bulan penuh cinta.
Rejeki emang nggak kemana ya...
ReplyDeleteSelamat Ga, atas segala yang lo rasakan. Semoga selalu jadi istimewa. *Apasih ini :p*
Iya, nggak ke mana.
DeleteHalah, Bang Angga apa banget kata-katanya. Istimewa segala~
Kata orang-orang sepuh dulu, kalau kita kehilangan sesuatu itu pasti akan digantikan sesuatu yang lebih baik katanya, tapi benar juga sih, buktinya rejekiku masih lancar kan :D
ReplyDeleteIya, alhamdulillah. :)
DeleteGue juga belajar untuk berbagi rezeki selagi ada rezeki berlebih. Hehehe.
Cieee yang dompetnya hilan trus kembali . . itu kayak abis putus dari pacar trus balikan lagi ya rasanya . . ?? Hahahapasih. .
ReplyDeleteGue ikutan deh . .
Menurut gue kehilangan itu nggak ada . . yang ada hanya perpindahan . . hilang bisa dikatakan berpindah ke tangan orang lain . .
@Azkativity
Hahaha. Gue lupa rasanya putus terus balikan. :p
DeleteAseek ada yang ikutan. :D
Kirain blog lu lagi di bajak, abisnya paragraf pertamanya subhannallah sekali. Kapan lu insyaf?
ReplyDeleteWih gila nih dapet dua hadiah gitu, bulan ini kayaknya emang jadi bulan lu Yog, apalagi dompet udh ketemu juga. Makin makin hoki aja ini haha
Kayaknya emang dibajak pak ustad sebelah rumah itu. :/ Gue insyaf? Auk kapan. Hahaha.
DeleteAlhamdulillah ya, Don. Rezeki. :D
Alhamdulilah. Masih rejekimu, Yog. :)
ReplyDeleteGak perlu takut sama kehilangan. Setiap kehilangan pasti ada pelajaran. Setiap pelajaran pasti ada ilmu. Tidak ada ilmu yang merugikan. So? Jangat takut kehilangan. :)
Alhamdulillah. Hehehe.
DeleteKata-kata lu, Gung. :)
Alhamdulillah masih rezeki lah yaaa, Alhamdulillah banget.
ReplyDeleteEeeeh selamat yaaaa udah menang dan selamat juga dompetnya balik :D
Banget, Meg. Alhamdulillah.
DeleteIyaaaa. Makasih, ya. :D
Alhamdulillah, masih rezeki lu, Yog. BTw, lu kenapa gak cari tau si bapak yang balikin dompet lu, siapa tau jodoh haha :D
ReplyDeleteKok komentar ini agak kampret, ya? Hahaha.
DeleteAlhamdulillah akhirnya ketemu juga dompetnya. Semoga cepet ketemu bapak-bapak itu ya, barangkali aja doi punya anak perempuan terus nanti dijodohin deh sama lo wkwkwk. Kehilangan itu emang nggak enak. Makanya belajarlah untuk menghargai apa yang kita miliki sekarang sebelum waktu mengajarkan apa itu arti kehilangan :))
ReplyDeleteHaahaha, bisa-bisa!
DeleteWih, dalem juga tuh kutipan. :)
Udh kenalan aja ma bapak2nya
ReplyDeletesiapa tau bapaknya punya anak cwe, jadi bisa u ajak kenalin deh yog
beruntung kau bisa di kembalikan dompet,
Gue nggak tau bapak itu ada di mana. :/
DeleteKalo bapak itu anaknya cowok gimana? Pfffttt.
Orang bejo. Hahaha.
rezeki emang gak kemana ya,,waah berarti sekarang lagi senang-senangnya dong udah menang GA,ketambah dompet ada yang balikin.ajib :D
ReplyDeleteHehehe. Iya, nih. Saking senengnya sampe-sama jadi tulisan. :)
Deletealhamdulillah,,rezeki memang sudah ada yang ngatur mas yoga rezeki juga engga bakalan ketuker hehe
ReplyDeleteIyaaa, alhamdulillah. :))
Deletekehilangan itu bikin kita jadi belajar yang namanya ikhlas yog ~
ReplyDeleteIyaaa. Belajar ilmu ikhlas, Kak. :D
DeleteTuh kan, Yog ! Gue bilang juga apa :D sok banget gue ya haha Alhamdulillah deh sudah kembali dompet lo, gak kaya mantan lo. eh
ReplyDeleteKenapa bawa-bawa mantan? Kunyuuukkkk!
DeleteHaseeek.... ketemu lagi dompetnya ^o^. Menang 2 kuis pula, emang rezeki Yoga :)
ReplyDeleteIkutan GA-nya ah...Jarang-jarang aku ikutan GA soalnya ;p
"Apapun, siapapun, boleh hilang dalam hidupku. Tapi kehilanganMu Tuhan, akan membuatku hancur, sehancur-hancurnya"
@f4nf4n
Iyaa. Alhamdulillah. :D
DeleteGue speechless baca kutipanmu, Mbak. :O
Beruntung banget lo, menang 2 kuis.
ReplyDeleteGue ada saran, nih. Lo kan lagi nganggur, coba ke rumah pak RT aja, minta ganti status pekerjaan jadi 'Peserta Lomba'.
Orang merasa kegilangan karena merasa memiliki. Jadi, jangan pernah merasa memiliki sesuatu, karena setiap hal yang kita 'punya' hanyalah titipan Tuhan semata.
- Solihin, Joki 3 in 1
Typo. Jangan dikomemtarin.
DeleteKok lu songong? Hahaha. Tapi keren juga idenya. Anti mainstream ini. :D
DeleteGagal bijak lu! Typooooo. Wakakakak.
Mungkin itu rezeki anak mamih, Yog. *eh
ReplyDeleteBoleh ikutan?
Kehilangan terpahit adalah saat kita sama-sama mengharapkan, namun terlambat menyadari dan tak bisa berbuat apa-apa.
@dharmazq
Aku anak mamih, dong? :/
DeleteBoleehhhh. :)
Alhamdulillaah ya dompetnya balik. Walaupun yang nemu BAPAK-BAPAK. Hahaha. Buyar deh cerita FTV yang dirangkai-rangkai di otak. XD
ReplyDeleteNjir, tiati yang cewek-cewek mau dikecup Yoga. Yoga mulai agresif. :))
Ikutan ah berebut pulsanya~
"Setiap orang pernah merasakan kehilangan. Namun, tidak semua orang dapat menikmatinya dengan baik. Jadilah seseorang yang dapat menikmati kehilangan dengan baik, karena di sana Tuhan mengajarkan cara menghargai hidup."
@rimatakatta - Follow eaa qaqaaa~ :3
Haha. Gapapa, suatu saat nanti ada cerita yang lebih indah. :))
DeleteBercanda kali itu. :( Dosa kecup-kecup.
Wih, pada jago bikin kutipan.
Selamat ya mas yog,
ReplyDeletebtw itu bapak, jangan jangann......
Iya, makasih. :)
DeleteJangan-jangan apa?
Ciyeeee Yogaaaaa.. Ciyeee Yogaaaaa.... mungkin karena Yoga baik jadi dibalas kebaikan~
ReplyDeleteCiyeeeee.
DeleteDuh, soal gue baik. Biar orang lain yang menilai deh. :))
Gue udah kayak upil aja nyempil-nyempil di postingan kali ini. Tumben Yog~
ReplyDeleteAlhamdulillah. Gue pas baca bagian yang dompetnya di lemari ikutan lega kayak abis pupup. (Dih cewek ngomong pupup). *Bodo amat*
KEHILANGAN. Kita Emang Harus Ingat Lebih Awal Nafas Gegabah Apabila Narohsesuatu. Oke agak maksa.
"Kehilangan itu kayak alarm. Bisa jadi pengingat paling ampuh ketika bertindak sesuatu nanti. Dari kehilangan juga kita bisa diajarin satu hal indah di muka bumi. Ya, menemukan." @fredevadv
Beberapa kali gue dipromosiin di tulisan lu. Gantian lah. Ahaha. :D
DeleteWakakak emang salah cewek ngomong pup? :/
Duh, so sweet, Dev :))
Alhamdulillah.. gue ikutan seneng ini. \^_^/, kayaknya peristiwa dompet itu hanya eisengan Tuhan doang karena mau ngasih surprise: Menang lomba dan nunjukin masih banyak orang baik di dunia ini.
ReplyDelete*mikir buat ikutan*
Setiap yang nyata pasti akan hilang. Karena 'kehilangan' juga merupakan kejadian yang nyata, maka suatu saat 'kehilangan' itu juga akan hilang, sehingga timbullah yang namanya 'kembali'. Bukankah kenyataan kita ada di dunia juga karena hilang dari akhirat? yang suatu saat tentu akan 'kembali'.
@anjritektur
jangan lupa follow, like, comment dan subscribe.
Alhamdulillah, yaaa. Nggg... Kata-katamu, Haw.
DeletePada hebat ya ini nulis kutipannya.
"Kita hanya akan kehilangan yang kita miliki… Sementara adakah yang kita miliki di dunia ini?"
ReplyDeleteYog, itu aku ngutip perkataan temenku, ya. Namanya Bang Ahmad hehe.
Anyway, alhamdulillaaaah, seneng bangetttt dompetnya ketemu lagi :)
Baguussss kutipannya. :)
DeleteIya, alhamdulillah. :D
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteEh ada kutipan dari novel perahu kertas, jadi keinget novel perahu kertasku yang hilang, Yog :(
ReplyDeleteSyukur deh itu dompet ditemuin dan dibalikin, walaupun sama bapak-bapak bukan mbak-mbak putih cantik berjilbab, tapi tetap sujud syukur ya..
Mau ikutan jugaaaaaa, tapi gak bisa bikin quote sama gak ada ada quote orang yang terpikirkan, Yog. Intinya sih setiap peristiwa yang kita alamin, baik atau buruk, itu kayak pohon. Ada yang bisa dipetik dari situ. Termasuk perisitiwa kehilanganmu itu. Karena kehilangan dompet kamu bisa bikin postingan menyentuh (?) kayak Kehilangan Sesuatu. Karena kehilangan pacar kamu juga bisa bikin postingan Gadis Hujan yang bikin cewek cewek histeris , "aaaaakk Yoga romantis banget aaaakk" tiap bacanya. Karena kehilangan bakat curhat jadi semakin terasah, jadi ngerasa "berbeda", karena yang lain hanya bisa curhat lewat lisan. Eh itu bisa dibilang kutipan gak sih? Kalau iya ini nih twitterku @ichahrnssa :D
Wah, nggak bermaksud, Cha. Sorry. :)
DeleteIya, alhamdulillah banget masih rezeki gue.
Itu kayaknya bukan kutipan. Haha. Tapi gapapa. Makasih pokoknya, Cha!
Senyum-senyum sendiri gue baca komentar lu. :D
Asik, dapet keberuntungan dobel sekaligus.. plus dompet ketemu...
ReplyDeletekalimat tentang kehilangan? ngutip dari lagu gue aja, 'kehilangan' :)
Iya, alhamdulillah, Man. Belum pernah denger. Nanti dengerin, ah~
Deleteselamat Yog. dompetnya udah kembali dengan sehat walafiat.
ReplyDeletegua mau ikutan juga nih. Apa ya?
Kehilangan itu menurut gua pelajaran. Mengajarkan kita untuk gak menyia-nyiakan apapun. Karena waktu adalah teman sejati dari kehilangan. Kayak gua yang udah menyia-nyiakan 10 menit berharga gua untuk mikirin kata-kata gini. kampret lo.
Arman ini kutipan macam apaaaahhh? :(
DeleteKehilangan yang berbuah berkah, seperti halnya berbuka puasa seperti itulah kenikmatan menemukan sesuatu yang telah hilang dari hidup kita., satu kata ajaib "ALHAMDULILLAH"
ReplyDeleteAlhamdulillah. :))
Deleterezeki, yog.
ReplyDeletelo salah, klo nyempelin mukanya si deva. jdi songong kan? tuh liat.
klo kta kyai gue di pondok sih, 'Jangan pernah bosan jadi orang baik'. itu ngena banget, yog. skrg aja gue bosen jdi org baik, pgen nyobain ngelakuin kesalahan yg berbeda. rugi klo berbuat salah smpe dua kali, pdahal msih bnyak kesalahan yg blom d kerjakan.
kehilangan.
gue lebih ikhlas untuk selalu bersikap bodoh agar orang yg gue sayang tersenyum. ketimbang gue harus kehilangan senyuman tulus sahabat gue. yah, ketika sahabat memilih orang baru untuk jdi tmpat curhatnya, disitu saya merasa sedih. @afauzizahrula
pulsanya, Mobinil, yog. bukan m3
Iya. :)
DeleteAwas, Zi. Nanti orangnya ngamuk, loh. Hahaha.
Bangkek! Songong banget ini oraaaangggggg. Kacaaauu!
Ajarin gue berbuat jahat kalo gitu. :(
Ini mau bijak malah gagal. Wakakak!
Kayaknya, yoga sering belajar hoki main game get rich
ReplyDeleteGue nggak pernah main. :)
DeleteCewek itu adalah makhluk tuhan yang selalu benar, jadi cowok mau ga mau harus mengalah dan harus pura-pura salah demi ceweknya meskipun ngga salah juga sih wkwk
ReplyDeleteWakakak. Orang ini doang yang komennya beda. Iya, cewek gitu. :/
DeleteMantappp beruntungnyah... mampir jg ya ke www.hembulnita.blogspot.com
ReplyDeleteNanti, ya.
DeleteCiye yang hobinya mulai menghasilkan :D
ReplyDeleteSemoga berkelanjutan ya Yog!
Satu lagi, cepet dapet pacar!
Aamiinn, Ta. :))
DeleteIni kenapa bawa-bawa pacar?
Kehilangan adalah kata hilang yang diberi imbuhan ke- dan -an. Jadi kalo kita kehilangan, percayalah bahwa kelak akan dapat imbuhan, #apasih
ReplyDeleteWakakaka. Syitttt.
DeleteRejeki memang harus selalu disyukuri, termasuk punya mukak kayak gitu ya, Yog. :3
ReplyDelete