Berbagai Pertanyaan Untukku

Saat beranjak tidur dan memejamkan mata, sering kali ada pertanyaan-pertanyaan yang bikin kepala gue kacau. Iya, sebelum nyenyak,  pasti ada berbagai pertanyaan yang sangat mengganggu.
Baiklah. Mungkin pertanyaan-pertanyaan itu akan gue tuliskan di sini.


sumber gambar : INI

Kenapa kamu akhir-akhir ini menjadi orang yang malas? Kegiatanmu lebih sering diisi dengan tidur dan tidur-tiduran sambil main hape. Saat di pagi hari, kamu hanya melaksanakan kewajibanmu: Subuhan. Setelah itu, malah langsung tidur lagi. Apakah status penggangguran itu membuatmu tambah malas? Jadilah pengangguran yang rajin. Rajin membantu orangtua misalnya. Pagi hari, orangtuamu berdagang, kamu malah tidur. Bukankah di awal-awal menganggur kamu sering membantu. Kenapa sekarang malah malas?

Hey, jawab itu!

Mimpi-mimpi di dalam hidupmu juga apa kabarnya? Sudah ada yang tercapai belum? Memang, semua hal diawali dengan bermimpi. Namun, kamu punya dua pilihan: 1) Tetap tidur dan terus bermimpi. 2) Segera bangun dan wujudkan mimpi itu.

Bukankah untuk sukses kamu harus menunda kesenangan-kesenangan di masa muda ini? Mau sampai kapan kamu terus bermalas-malasan?

Oiya, sekarang soal keuangan. Apakah kamu tidak ingat, kalau tabunganmu sudah hampir habis? Kamu sudah tidak bekerja lagi, tidak berpenghasilan lagi. Saat ini, kamu tidak bisa sembarangan menghabiskan uang, beda sekali dengan dahulu—saat masih menerima gaji setiap bulannya.

Kapan mau berusaha mandiri lagi? Ya, setidaknya untuk kebutuhan pribadimu, kamu tidak perlu merepotkan orangtua. Semester ini, biaya kuliahmu mulai ditanggung sama orangtua. Padahal, empat semester sebelumnya kamu berhasil membiayainya sendiri.

Memang, orangtuamu itu menyanggupinya, tapi apakah kamu tidak kasihan melihat mereka? Dari kamu kecil hingga berumur 20 tahun ini, kamu sudah terlalu banyak menyusahkan. Ya, mungkin sampai kamu menikah nanti, pasti orangtuamu masih membantumu.

Ingat adikmu, dia sekarang sudah SMA. Kebutuhan dia mulai banyak. Belum lagi kalau di SMA swasta bayaran sekolahnya itu lumayan mahal. Orangtuamu pasti harus bekerja lebih keras lagi jika kamu juga mengandalkan mereka untuk membiayai kuliahmu. Kamu tidak memikirkan itu?

Jadi, kapan mau mencari kerja lagi?

Bukankah kamu membutuhkan bacaan-bacaan baru? Biasanya, sebulan sekali kamu membeli 1-2 buku baru. Sekarang, untuk membeli camilan saja kamu kesulitan. Kamu malu untuk meminta kepada orangtua. Kamu memang gengsi, tapi itu justru lebih baik. Setidaknya, gengsimu itu karena berusaha untuk mandiri. Selain biaya kuliah, kamu tidak akan meminta hal-hal yang lain. Bagus, pertahankan itu.

Namun, jauh di dalam lubuk hatimu, kamu membutuhkan uang untuk keperluan yang lain. Kamu ingin pemasukan tambahan lagi, kan?

Bagusnya, kamu selalu berusaha menanamkan sebuah gagasan, “Jangan minta. Pokoknya cari sendiri!”

Setelah beberapa kali perusahaan menolakmu, atau karena jam kerja yang tidak sesuai dengan jadwal kuliahmu, kamu gagal kerja. Kamu tidak pernah menyerah. Semangatmu itu tinggi sekali. Rasa-rasanya, kamu sudah berteman dengan kegagalan. Tapi, apakah sekarang kamu tidak mau mencobanya lagi? Kalo gagal lagi, pasti kamu tidak akan terkejut, ya? Yang mengagetkan sebuah keberhasilan. Makanya, ayo coba lagi!

Tidakkah kamu teringat akan janjimu itu? Sebuah janji yang akan mencari kerja setelah lebaran. Ya, lupakan soal kecelakaan waktu itu. Sekarang kamu sudah sembuh, kan? Ayolah, apa lagi yang kamu tunggu?

Karena itu pula, kamu memilih untuk jomlo. Kamu yang dulu biasanya kalau pacaran sering hangout ke mal, mencoba tempat makan baru, atau hal-hal lain yang memang mengeluarkan uang. Sejak keuanganmu krisis, kamu menghindari pacaran.

Mana kamu sempat LDR-an pula. Padahal, kamu orangnya gampang kangen, tapi sok menjalani hubungan jarak jauh. Hahaha. Dasar kamu ini. LDR itu justru membutuhkan biaya lebih. Untuk menghilangkan kangen, kamu harus teleponan. Kamu tidak bisa sembarang menemuinya. Bukan hanya jarak yang jauh, tetapi biaya transportasinya. LDR itu membuatmu membeli pulsa tambahan untuk menelepon pacar. Ujung-ujungnya, kamu sudahi hubungan itu.

Menurutmu, pacaran itu memang harus modal. Apalagi kamu laki-laki. Dan uang yang digunakan untuk pacaran itu bukanlah pemberian orangtuamu. Melainkan hasil keringatmu sendiri. Ya, kamu memang aneh. Anak-anak lain saja tetap cuek dan menghabiskan uang pemberian orangtuanya untuk pacaran. Sok-sok-an memberikan hadiah ke pacar, padahal uangnya masih minta. Kamu selalu bilang, “Memberikan hadiah, tapi bukan uang sendiri. Di mana letak istimewanya?”

Kamu memang agak bodoh. Pemikiranmu itu ada-ada saja. Kamu selalu berpikir, kalau cowok itu harus bisa bertanggung jawab. Terutama soal uang. Bodoh sekali kamu. Ah, tidak. Kamu tidaklah bodoh. Justru tindakanmu benar. Ketika sudah berkeluarga nanti, seorang suami memang harus mencari nafkah untuk istri dan anaknya. Maka dari itu, saat ini kamu selalu berusaha menghindari pacaran. Padahal, mungkin saja kamu telah jatuh cinta kepada seseorang. Beberapa wanita yang mendekatimu, kamu tidak acuhkan. Kamu berusaha bersikap biasa saja ke mereka semua. Ya, sampai saat ini, kamu memang belum menemukan seseorang itu. Cewek-cewek yang kamu temui itu selalu terlihat biasa saja. Sampai-sampai temanmu mengatakan kalau kamu terlalu pemilih.

Kamu mau cari yang seperti apa? Jangan terlalu banyak kriteria. Pilih satu yang menurut kamu tepat, dan jalani itu. Setiap manusia punya kekurangan, kamu harus bisa menerima itu. Apa kamu sendiri tidak melihat kekurangan pada dirimu yang banyak itu? Apalagi kekurangan berat badan. Hahahaha.

Bukankah kalau kamu sudah jatuh cinta, kamu akan lebih semangat? Kamu termotivasi untuk mencari uang, tentunya untuk masa depanmu juga. Ah, lupakan soal cinta. Ingat saja akan dirimu saat ini. Yang menentukan masa depanmu adalah dirimu sendiri.

Kalau sampai tulisan ini selesai dan kamu masih males-malesan. Bacalah terus, sampai kamu sadar. Kamu tidak punya cukup banyak waktu, sehari hanyalah 24 jam. Kamu tidak tahu umur kamu sampai kapan bukan? Ingatlah, selalu lakukan yang terbaik hari ini. Lalu, hari esok harus lebih baik dari kemarin. Selalu ingatlah itu.

Jadi, sekarang kamu sudah mengerti untuk melakukan apa besok pagi?

Bagus. Cari kerja. Atau setidaknya, melakukan sesuatu hal yang menghasilkan uang dengan cara yang halal.

Kemudian, dalam menulis pun begitu. Terkadang, kamu juga ingin karyamu menghasilkan uang. Benar, kan? Tapi sayangnya, kamu terlalu menunggu job review datang. Kesempatan itu hanya kamu tunggu, tidak kamu cari. Sebenarnya, bisa saja kamu mulai menulis novel. Masih ingat tidak, ada 2 atau 3 bab draft mentah di foldermu yang pernah kamu tulis di awal tahun?

Apakah kamu sudah lupa?

Kamu tidak ingin melanjutkannya?

Oh, atau kamu sudah lupa dengan resolusi yang kamu buat di tahun ini? Menulis novel ialah salah satu di antaranya.

Kamu jangan terlalu mikir yang bukan-bukan; novel kamu ditolak, novel kamu jelek, atau novel kamu nggak ada yang mau baca. Kamu saja belum menulisnya, kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu? Santai sajalah. Tulis saja dahulu. Kamu sudah sering membaca kisah orang lain di sebuah novel. Apa kamu tidak ingin membaca kisahmu sendiri?

Sebelum ke poin terakhir, kamu harus memahami soal kebahagiaan. Kamu sudah bahagia belum? Jika sudah, baguslah.

Lalu, apa kamu sudah membuat orangtuamu bahagia? Um... tak usah dijawab. Sedang proses kan, ya? Baiklah. Lanjutkan proses itu. Sejujurnya, hal yang paling membuatmu bahagia adalah menjadi dirimu sendiri. Itu tentu. Kamu sudah menjadi diri sendiri, kan?

Namun, di saat dan keadaan yang seperti ini, kamu masih belum menjadi idealis. Kamu terpaksa harus realistis. Kamu tidak ingin bekerja dan menjadi pegawai bukan? Kamu penginnya berkarya dan berdagang? Sekarang mungkin belum bisa, tapi nanti pasti bisa. Kumpulkan dulu modalnya, tak apa jika menjadi seorang pegawai. Setidaknya, itu bisa menambah relasi dan wawasanmu.

Nikmati saja nanti prosesnya. Suatu hari nanti, kamu pasti bisa menjadi diri sendiri. Yang terpenting, jangan pernah berhenti belajar. Terus berusaha yang maksimal, dan jangan lupa berdoa. Doa itu sebuah keajaiban. Tuhan yang berperan paling penting akan setiap hal di dunia ini. Selalu percaya akan setiap jawaban Tuhan. Yang terlihat buruk bagimu, belum tentu sebenarnya buruk. Tuhan yang paling tahu akan kebutuhanmu. Berprasangkalah yang baik-baik.

Dan terakhir, pembahasannya agak berat. Namun, kamu selalu memikirkan ini, kan?

Sudah berapa kali kamu menunda dan meninggalkan salat? Tak terhitung? Apakah banyak sekali?

Kamu hidup tidak hanya di dunia. Setelah kamu mati, perbuatanmu di dunia itu dipertanggungjawabkan. Perbanyaklah berbuat kebaikan. Kamu sudah beranjak dewasa, tahu mana yang baik dan buruk untuk dirimu. Kurang-kuranginlah hal-hal yang buruk. Jadilah manusia yang bermanfaat. Jika belum bisa bermanfaat untuk orang lain, setidaknya kamu harus berguna untuk diri sendiri. Mulailah dari sekarang. Kata-kata yang kamu tulis ini, benar-benar dari hatimu bukan?

“Untuk memulai sebuah kebaikan, kenapa terasa berat?” Itu pertanyaanmu? Ya, awalnya memang berat. Tapi kamu pasti bisa. Ingat saja awal kamu menulis di blog ini. Tulisanmu buruk. Buruk sekali. Dulu kamu selalu berpikir tidak bisa menulis. Masih ingat itu?

Lalu, lama-lama kamu belajar, tentang EYD, komedi, deskripsi, ciri khas tulisan, suara dalam tulisan, dan hal-hal yang berkaitan dengan penulisan. Sekarang, kamu baca tulisan-tulisanmu lagi. Ternyata kamu bisa menulis? Sudah hampir 200 pos di blog ini. Meskipun tulisanmu juga masih biasa-biasa saja. Namun, berkat konsistensimu, kamu bisa menulis lebih baik. Begitu juga dengan kebaikan. Kamu pasti bisa memulainya. Dan semoga istikamah.

Oiya, bagaimana kamu mengakhiri tulisan ini? Sepertinya sudah panjang sekali.

Baiklah sudah cukup pertanyaan-pertanyaan itu. Kembalilah menulis seperti biasanya. Kepalamu sudah pusing bukan untuk mencoba menuliskan suara-suara aneh di kepalamu?

***

Oke, sudah cukup tulisan hari ini. Nggak terasa, banyak sekali keterkaitan dari pertanyaan-pertanyaan barusan. Uh, awalnya gue hanya menuliskan idenya di sebuah kertas. Setelah itu, gue menyalakan laptop dan mulai mengetiknya. Kemudian langsung mengalir begitu saja.

Hahahaha. Maaf banget ya, panjang. Kalau kalian sudah baca sampai sini, kalian keren! Padahal ini tulisan nggak jelas banget. Ah, pokoknya makasih banget!

Kalian juga pernah merasa begitu nggak, sih? Ada suara-suara aneh di pikiran kalian pas mau tidur?
Terus kalian pernah nyoba menulis pertanyaan-pertanyaan itu nggak? Cerita-cerita dong di komentar.


Ciaaaooo!

51 Comments

  1. Ini semacam muhasabah gitu, ya?

    Gue nggak jarang, sih, muncul pertanyaan-pertanyaan di otak gue sebelum tidur macam gini. Malah pernah nangis, saking sebelnya sama diri gue sendiri, kenapa gue gini, kenapa gue gitu. Hehe.
    Kalo masalah menuliskannya, belom pernah gue lakuin. Sepertinya gue harus nyoba, nih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin, Bil. :)

      Coba deh. Nanti setiap seminggu bisa dibaca-baca lagi. Siapa tau jadi lebih baik hidupnya. Halah.

      Delete
  2. Cie. Kamu yang ada dikisah cinta itu. Kamu memang aneh. Ini semacam tulisan cinta untukmu sendiri.
    Ayo selesaikan semua pertanyaanmu.
    Wujudkan semua resolusimu tahun ini.
    Dan yang penting imbangin sekarangmu dengan masa depanmu.



    Apalah. Kayanya gue belom bisa kasih motivasi. Payah. :(
    Semangat, Yog.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yoooo, thanks!

      Semangat dan sukses juga buat lu. :)

      Delete
  3. semoga segera mendapat pekerjaan Yog, biar bisa bantu orang tua, lancar kuliahnya, tetap semangat berkarya dan lebih dekat dengan sang pencipta. aamiin. ditunggu novelnya..!!

    gue gak pernah sih, biasanya sebelum tidur banyangin yang jorok-jorok sampe ketiduran.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin ya Rabb. Makasih. Lu juga, terus berkarya! :)

      Wuahaha. Anjirrrrr.

      Delete
    2. Eumm,, Itu yg terakhirr.. Kenapa jujur amat?:/

      Delete
  4. Aaah keren ini yog ... Gak tau kenapa, kelar baca ini gue jadi ikut termotivasi. Huh.
    Jujur, gue sering banget dapatt pertanyaan kyk gitu yg mengenai diri gue sendiri. Tapi, gue sering ngabaikannya. Huhuu

    Dan kamvred nya, gue udah serius baca yg tentang menerima kekurangan. Kenapa ada kalimat 'lu yg kekurangan berat badan itu sih yog? jadi ngakak :D

    Kata-kata nya kereen ah yog. :)
    Ayo semangat, jawab semua pertanyaan2 itu dgn tindakan yog.
    Sukses teruss ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe. Sa ae si Wulan. Makasih. :)

      Duh, sempet ngakak baca tulisan kayak gini? Maaf deh, mungkin emang terbiasa nulis yang berbau komedi. :D

      Okee, sukses juga buat lu! Aamiin. o:)

      Delete
  5. Jika sudah ketemu jawabannya jangan hanya diam tapi di implementasikan

    ReplyDelete
  6. ya.. pernah. kurang lebih sama kayak lo, mikirin masa depan. mau jadi apa..
    selaw yog.. proses memang buat di nikmati, tapi jangan lupa untuk jangan menyerah! ngomong sama diri sendiri kayak gitu kadang memang ngasih motivasi tersendiri. itu nampar banget yang sebulan belu 1-2 buku, sekarang beli cemilan susah :")

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yoi, menikmati proses. :D

      Ya kenyataannya emang gitu, Jev. :')

      Delete
  7. Hhmm pernah sih banyak pertanyaan muncul kenapa begini kenapa begitu, ingin itu ingin itu banyak sekali.
    Sayang nggak ada Doraemon yahh..

    Aku doain semoga Yoga cepet dapet kerjaan dan membuka hati untuk org baru *kemudian hening

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalaupun ada, kayaknya gue nggak mau bergantung sama Doraemon. :))

      Hihihi. Kak Kenanga duluan aja yang dapet orang baru. :p

      Delete
  8. Pertanyaannya bikin aku sadar juga. Ih... Aku jadi baper gini bacanya. Apalagi yang tentang shalat. :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduhhh, jangan baper. Itu kan tulisan biasa aja. :/

      Delete
  9. Wiiihhh, postinganmu keren banget...
    Jadi motivator gih... abis tulisannya motivasi banget :D hehehheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan, ah. Kan masih ada Om Mario. Gue cuma nulis untuk memotivasi diri sendiri. :D

      Delete
  10. Ada pertanyaan lagi yang terlewat Yog
    KAPAN KAMU PUNYA PACAR?
    KAPAN KAMU NIKAH?
    Hahahaha :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Secepatnya!

      Secepatnya juga jika sudah siap lahir dan batin. :)

      Delete
  11. Waduh. Semoga cepet dapet kerja Yog! Aamiin. :)

    ReplyDelete
  12. gue banget deh bangun tidur ngecek hape, stalking sampe jempol jebol, dan baru mandi jam 10an.. hiks itu pun karena kelaperan gue mau mandi :(

    ReplyDelete
  13. kalau nganggur emang banyak banget pertanyaan aneh bersliwerran di angan, gue juga ngalamin hal yang sama

    ReplyDelete
  14. Ko gue jadi galau baca tulisan lo Ya Yog. Huft

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kok gue juga galau baca tulisan si Yoga, ya?

      Delete
  15. Bbrpa hri ini jd serius gini ya kak tulisannya? Pdhal aku ngarepnya yg kocak._. Tapi ya gapapa sih, buat memotivasi diri sndri jg, aku jg ikut termotivasi nih kak grgr baca ini.. jd baper kan:( apa aku udh bsa membahagiakan org tua, udh biasa sama yg namanya kegagalan, mnunda sholat, brmimpi jd penulis trs bkin novel jg.. Kapan aku bsa mnjawab smua prtnyaan itu ya?:'(

    Oya biasanya sih klo sblum tdr aku bkan kpikiran prtanyaan yg aneh2, tp malah kdang suka nemu ide gtu buat nulis postingan di blog, atau ide2 absurd lainnya deh.. AKhirnya bkannya tdr malah kbnyakan mkir :| Syukur2 bsknya msh inget apa aja yg mau ditulis.. wkwk

    Tetep smangat ya kak! Smga bsa dapet krjaan baru yg cocok! :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waiya, tulisan gue ngapa jadi serius-serius mulu, ya? :( Besok-besok balik ke normal lagi deh. Emang kalo tulisan kayak gini nggak pantes, ya? XD
      Alhamdulillah kalo ada yang termotivasi juga. :))

      Lebih baik itu ide dicatet dulu, Lu. Kalo lupa kan sayang. :D

      Aamiin. Yoiiihhh, semangat juga buat lu. :D

      Delete
  16. Duhh yog, pantes lo kurus. Soalnya beban pikiran lo banyak amat. Kelarin satu-satu gih sapa tau berat badan lo jd naik sedikit demi sedikit juga. Haha

    Semoga cepay dapat kerja, Yog.never give up, yog.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini mau diperbaiki, Cup. Makanya ditulis, pelan-pelan mencoba hidup lebih baik. Buat dibaca-baca sendiri, buat motivasiin diri sendiri juga, sih. :))

      Aamiin. Thanks! :D

      Delete
  17. Banyak, ya. Setiap orang juga pasti punya banyak pertanyaan buat dirinya sendiri. Baca postingan ini aku jadi baper deh, mendadak ada pertanyaan juga yang kepikiran :(

    Semangat ka Yoga, semoga pertanyaannya cepet bisa dijawab dan semoga cepet dapet kerjaan :)) semangatt\m/

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, banyak amat. Gue juga bingung, kenapa bisa banyak gitu. :(

      Aamiin. Makasih.
      Semangat juga, Nis. :)

      Delete
  18. kayaknya nampar aku juga deh...:)

    btw sekarang juga masih "setelah lebaran". bulan depan juga masih "setelah lebaran". santai aja. *suara setan*

    gue sih suka muncul pertanyaan gini kalau lagi eek. kalau mau tidur jarang nongol, orang serignya ketiduran

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tampar lagi. *PLAAAAKKKKK*

      Oke, santai aja.

      Gue lupa rasanya ketiduran. :(

      Delete
  19. iya sih bro makin gede makin gengsi minta jajan sama ortu
    ditunggu deh novelnya

    ReplyDelete
  20. semoga pertanyaan dan jawaban yang semua berasal dari diri lu sendiri bisa membuat lu makin jadi lebih baik dan baha gia, Yog :)

    ReplyDelete
  21. Mungkin bentar lagi kamu akan jadi orang sukses ni !

    biasa nya orang2 yang sukses memang suka seperti itu ?

    Contohnya yasa singgih, kalo bangun pagi dia baca impian nya yang dia tulis dan ditempel didinding kamar
    atau rangga umara yang menulis dreambook...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin ya Rabb.

      Oh, ya? Gue baru tau.
      Hehe, kalo Rangga Umara emang keren. :D

      Delete
  22. Yog, yang tentang mimpi-mimpimu itu.
    Menurutku, mimpi adalah sesuatu yang membuat kita jadi gak bisa tidur, bukan malah sesuatu yang didapatkan saat tidur hehehe.

    Jadi, kapan nyari kerja lagi? *biar gak lupa*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu maksud mimpinya udah beda, Dar. Mimpi yang bunga tidur. Gitu. XD

      Hehehe. :))

      Delete
    2. Yogaaa. Aku izin pinjem mimpimu buat dijadiin bahan nulis postingan, yak. Gapapa kan yak? :'D

      Delete
    3. Boleh-boleh aja. Hm... sekalian promosiin blog gue, ya. Terinspirasi dari postingan ini. Gitu. Halah. Dasar si Yoga. Waakakak. Bercanda. :D

      Delete
  23. Kalo aku sih biasanya bukan berbentuk pertanyaan atau renungan. Nggak tau kenapa kalau sebelum tidur berpikir banyak hal yang mau aku lakukan, bahkan bisa sampai 2 jam tertunda tidurnya gara gara pikiran gak bisa berhenti XD
    Kamu nih Yog, pertanyaan dan renungan seabreg gini jangan jangan malah jadi gak tidur semaleman.

    Menjadi orang yang baik dan bermanfaat memang susah kalau dipikirkan dan dicari caranya. Padahal kita cuma butuh melepaskan pikiran itu, mulai menghadapi hidup dengan sabar, ikhlas dan menjaga sikap, seterusnya hidup akan terasa lebih mudah dan indah :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyak pikiran emang menunda tidur, ya. :(
      Iya, jadi susah banget tidur gue. Habis Subuh baru tidur. Wuahahaha. Kacau.

      Makasih ya, ah kamu ini. Super sekali kata-katanya. Oke, mulai sekarang mencoba menghadapi hidup dengan lebih sabar dan ikhlas. :))

      Delete
  24. Pertanyaannya lu terintimidasi or justru termotivasi dg pertanyaan pertanyaan itu??

    Biar bisa nyenyak , jangan lupa hitung domba sebelom molor gkgkgk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Awalnya terintimidasi. Asli, semua perasaan jadi campur aduk. Terus agak stres juga.
      Ya udah, gue tulis aja. Sekarang gue jadiin motivasi. :)

      Kagak bisa juga. :(

      Delete

—Berkomentarlah karena ingin, bukan cuma basa-basi biar dianggap sudah blogwalking.