Kopdar Blogger, Taman Ismail Marzuki

Pada tanggal 5 April 2015, tepatnya hari Minggu, gue dan temen-temen blogger janjian untuk kopdar di TIM. TIM bukanlah kepanjangan dari Tempat Istirahat Musafir, tetapi Taman Ismail Marzuki.

Beginilah ceritanya.

Dimulai dari percakapan dan perdebatan di grup Whatsapp Jabodetabek. Beberapa hari sebelum hari H, Aziz—salah satu anggota Jamban Blogger Jabodetabek—membuat undangan berbentuk gambar digital. Di gambar itu, ada beberapa keterangan; materi yang akan dibahas tentang HTML, jam 13.00 waktu kumpul, dan contact person yang dapat dihubungi.

Seperti biasanya, manusia selalu mempermasalahkan waktu. Karena menurut gue, jam 13.00 itu terlalu siang, beberapa orang pasti kurang setuju dengan cuaca panas dan pastinya males untuk berangkat.

Namun, sebagai cowok gue nggak ingin terlihat lemah, makanya gue nggak mau protes apa-apa. Setelah dipikir-pikir, jam segitu  emang lagi panas-panasnya. Gue pun bingung gimana cara ngomongnya. Bagusnya, ada Reza—anggota JB sekaligus pengisi materi—yang protes terlebih dahulu. “Itu serius jam 1 kumpulnya? Panas, ah.” Melihat kata-katanya yang terlalu manja, gue langsung sok keren dengan bilang, “LEMAAHHH!”

Dia pun merespons dengan emot, “-_____-“

Setelah itu, gue berusaha protes dengan cara yang lebih keren. “Jangan jam 1 kumpulnya, jam segitu matahari lagi kurang bagus.” Beberapa anggota yang lain, termasuk Reza, langsung kesel sama kalimat gue itu: “ITU MAH SAMA AJA!”

Gue hanya nyengir dan mengetik “Hehe” tanpa rasa bersalah. Oke, gue memang keren.

Karena beberapa pertimbangan dan takut pulang terlalu malam, jadwal diubah menjadi pukul 10.00. Gue pun loncat-loncat kegirangan dan berteriak, “Akhirnya.”

***

Pada Minggu pagi sekitar jam 08.00, hape gue begitu berisik karena notifikasi Whatsapp anak JB. Gue abaikan saja. Karena masih mengantuk, gue ngulet-ngulet di kasur sambil SMS-an sama pacar. Beberapa kali berbalas pesan, gue pun ketiduran.

Singkat cerita gue sudah terbangun dari mimpi, gue langsung melihat jam yang menunjukkan pukul 09.50. Anjir, gue telat.

Gue langsung SMS si Pacar, “Maaf, ketiduran. :D”

Dia hanya membalas dengan datar, “Udah nggak kaget lagi sama kebiasaan kamu.” Oke, gue memang terbiasa ketiduran kalo lagi SMS-an sambil leyeh-leyeh di kasur. Kebiasaan yang nggak pantes ditiru. Tetapi itu masih mending, daripada kebiasaan meniduri gadis-gadis lugu. Astaghfirullah.

Setelah mandi dan sarapan, gue langsung berangkat menuju TIM dengan mengendarai motor. Nggak terasa sudah sekitar 30 menit gue berkendara. Karena lupa-lupa ingat sama lokasinya, gue memilih untuk bertanya kepada bapak-bapak di pinggiran jalan.

Setelah bertanya, ternyata... Gue. Kelewatan. Taik. Banget. Harus. Puter. Balik.

Maklum, terakhir kali gue ke Taman Ismail Marzuki itu pas SD. Nggg... kira-kira sudah 10 tahun yang lalu. Berhubung ini jalan satu arah, mau tidak mau gue harus muter-muter lagi untuk kembali ke lokasi itu. Sekitar 10 menit kemudian  gue sudah sampai di lokasi. Gue langsung masuk dan parkir. Setelah itu membuka aplikasi Whatsapp dan memberi kabar, “Maaf, gue ketiduran.”

Gue sengaja berbohong kepada mereka supaya nanti terlihat keren.

“Sudah gue duga,” balas Tiwi.

“Wah, parah! Gue udah sampe dari tadi ini,” balas Dika.

Imas, Yolan, Deya, dan yang lain bilang sudah di kereta.

Gue langsung muter-muter di area TIM, tetapi tidak melihat satu pun salah satu dari mereka. Tidak ingin terlihat seperti anak hilang, gue bertanya kepada Dika di grup WA, “Lu udah sampe, Dik? Di mananya?”

Tidak ada respons apa-apa.

“Dik, lu beneran udah sampe?”

Baru setelah itu dia membalas, “Udah, Yog, gue di jalur 1.”

Jalur 1 itu di mana? Batin gue. Gue hanya ingat di TIM itu terdapat Planetarium. Gue bertanya kepada dua bapak-bapak yang sedang duduk di dekat pintu masuk. “Permisi, Pak, mau nanya, jalur 1 itu di mana, ya?”

Salah satu dari mereka hanya menggelengkan kepala, yang satu lagi menjawab, “Kayaknya nggak ada jalur 1 di sini.”

“Oh, ya udah. Makasih, Pak.” Gue tersenyum dan melangkah pergi. Nggak mau muter-muter sendirian, gue bertanya lagi kepada Dika, “Dik, jalur 1 mananya lu?”

“Pokoknya gue lagi duduk berdua sama temen gue.”

Kampret. Gue baru sadar, kalo jalur 1 itu di stasiun. Ya, Tuhan. Goblok sekali memang gue.

“PANTESAN! Gue muter-muter di TIM ini.”

Beberapa anak yang lain kaget akan kalimat gue itu.

“Lah, katanya baru bangun? Gue lagi otw ini.”

“Hahahahaha, gue habis futsal nanti aja nyusul habis Zuhur.”

“Cepet amat lu, Yog? Pasti nggak mandi, ya?”

TAE.

Gue pikir, gue yang bangun agak telat dan dateng ngaret. Ternyata gue yang paling pertama datang. KAMPRET MEMANG KALIAAANNNNN. ARGHHHHH!

Ya udah, emang nasib gue begini. Melihat jam sebentar lagi menunjukkan pukul 12, gue menuju ke mushola atau masjid di area TIM.

Gue bercerita ke pacar tentang kejadian itu, dia malah ketawa-ketawa. Pfffttt. Jahat sekali kau Dinda!
Selang beberapa menit, muncul seorang laki-laki dengan ciri; berambut poni, tinggi sekitar 160-an,  memakai kaos warna ungu agak pink atau pink agak ungu. Jika melihatnya segera hubungi ke 911. Lu kira anak hilang, Yog? Eh, maaf.

Dia bilang, “Iya, ada nih, Wi.” Kemudian sosok Tiwi muncul. Gue baru sadar, kalo cowok itu adalah Reza. Ya, maklumlah, belum pernah ketemu secara langsung jadi nggak begitu engeh.

Selesai salat Zuhur, kami bertiga menunggu kedatangan yang lain sambil mengobrol-ngobrol. Tidak berapa lama terlihat 2 orang pria dan 2 orang wanita datang menghampiri kami. Tidak lain tidak bukan mereka adalah Dika, Bayu—temennya Dika, Yolan, dan Deya. Yolan membawa dua kotak donat seperti biasanya.

Oiya, ini foto donat-donatnya.


Kalo diperhatikan, ada yang nggak beres sama donat itu. Gue pengin protes rasanya sama donat itu. Kenapa nama gue di donat yang pink?  #YogaPinkyBoy Mengingat itu donat gratisan, gue mah bisa apa? Tinggal makan doang. Hehehe. Hehe. He.

***

Kak Yusuf yang biasa dipanggil Ucup tau-tau datang sendirian. Kami berdelapan sudah berkumpul di area belakang Taman Ismail Marzuki. Sambil menunggu yang lain, kami mengobrol-ngobrol seputar kabar, blog, dan lain-lain.

Tampak dari kejauhan, datanglah seorang wanita berhijab yang tidak asing lagi. Yap, karena gue pernah kopdar sebelumnya di cerita yang INI. Dia adalah Kak Febi Yolanda. Oiya, For Your Information, kalo Yolan sama Kak Febi yang baru dateng ini beda. Kalo Yolan itu nama panjangnya Yolanda Chintya. Oke, sip.

Setelah itu, datanglah beberapa rombongan. Ada Azis, Imas, Bang Rizky (biasa dipanggil Bang Kay), Karin, Kak Vira. Agak beberapa lama, datang juga Nurri, disusul oleh Arie. Kemudian ada Izmi yang mengajak adiknya.

Setelah berkumpul semua, kami mulai mengobrol-ngobrol lagi. Kalo dihitung-hitung, semuanya hampir 20 orang. Wah, ternyata rame juga. Nggak nyangka anak-anak JB Jabodetabek pada rela meluangkan waktu liburnya untuk berkumpul. Melihat jam tangan yang menunjukkan jam 1 lewat beberapa menit, ingin gue mengganti kalimat barusan menjadi: “Wah, ternyata kampret juga. Janjian jam 10, tapi baru pada kumpul jam 1.”

Sekitar jam 2, barulah pembahasan materi tentang HTML. Reza mulai membuka materi. Ia menjelaskan tentang apa itu HTML, CSS, kode-kode, dan struktur template di dalam blog. Gue mulai bingung sama pembahasannya. Melihat keadaan yang lain, mereka juga terlihat kebingungan. Jujur aja, gue nggak ngerti apa-apa tentang HTML. Gue hanya paham sama dua huruf terakhir dari empat huruf itu. Nggak usah diperjelas, ya. Hahaha.

Melihat yang lain gelisah, Bang Kay dan Arie usul kalau pembahasannya lebih baik dengan sesi tanya jawab. Apa yang mereka tidak mengerti tanyakan kepada Reza, dan Reza akan menjawabnya. Ada yang bertanya tentang menambahkan widget ini dan itu. Reza menjawab tergantung template, karena ada yang biasanya dari template bawaan.

Gue pun iseng bertanya, “Gimana caranya nambahin pembaca? Sehari 1.000 viewers gitu.” Kemudian hening. Pertanyaan gue di-skip dan lanjut ke pertanyaan-pertanyaan yang lain.

Berhubung yang membawa laptop hanya sedikit, materi ini pun terasa kurang bagi gue. Sarana yang kurang mendukung membuat pembahasan materi menjadi tidak efektif. Pembahasan materi pun break sebentar karena ada beberapa anggota yang belum mengenal satu sama lain.

Kami satu-satu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, alamat blog, akun Twitter, dan akun-akun yang lain. Saat gue selesai memperkenalkan diri, ada beberapa orang yang berkomentar, “Oh, ini yang namanya Yoga?”

Gue hanya tersenyum.

Dalam hati ingin bilang, Iya, gue Yoga. Jelek, kan? Avatar gue di Twitter, dan beberapa foto di Instagram itu memang menipu. Halah.

Sumpah, ini kopdar kebanyakan ngobrol-ngobrolnya daripada pembahasan materi. Cuma gue nggak begitu mempermasalahkannya. Karena buat gue yang penting seru-seruan dan bisa kumpul bareng.

***

Gue melihat jam tangan, sudah pukul setengah 4. Dika, Bayu, Izmi dan adiknya bilang ingin pulang. Gue pun demikian, karena sudah ada janji sama temen gue. Materi tentang HTML juga berakhir dan lanjut ngobrol-ngobrol nggak penting lagi.

Di saat kami ingin pulang, Kak Dzalika yang akrab disapa Uni datang menyusul. Gue dan yang lain menunda untuk pulang karena tidak enak. Kami langsung foto-foto biar kekinian.

Berdiri paling belakang : Bayu, Arie, dan Kak Ucup
Berdiri : Bang Kay, Uni, Kak Vira, Yolan, Tiwi, Imas, Deya, Nurri, Karin, Kak Feby, Izmi
Jongkok : Reza, gue, Aziz, Dika

Setelah foto-foto, kami yang tadi ingin pulang pun segera pamit pulang. Uni terlihat bersedih atas beberapa orang yang pamit undur diri. Dika, Bayu, dan Izmi memberikan berbagai alasan. Dengan beberapa alasan yang cukup masuk akal, Uni langsung menyetujuinya. Tapi tidak dengan gue. Gue ditahan supaya nggak pulang. INI NGGAK ADIL WOI!

Uni bilang, “Waktu Yoga nyusul, Uni sama yang lain rela nungguin dan menunda untuk pulang, loh. Kami jadinya pada pulang malem waktu itu. Inget, kan?”

Skakmat. Gue nggak bisa ngomong apa-apa lagi.

Beberapa yang lain mulai sibuk sendiri-sendiri; ada yang selfie, ada yang salat Asar, ada yang curhat galau karena sebentar lagi UN. Gue termasuk orang yang sibuk dengan salat Asar. Subhanallah si Yoga. Maaf, ini pencitraan.

Setelah berkumpul lagi di tempat tadi, kami pun foto-foto lagi.

Cewek : Kak Vira, Karin, Imas, Deya, Tiwi, Kak Feby, Nurri, dan Uni.
Cowok : Aziz, Reza, Arie, Kak Ucup, Yoga, Bang Kay
Yang motoin si Yolan.

Lalu Uni bilang ke yang lainnya, “Oiya, kalo emang ada yang mau pulang, pulang aja.”

“Tuh, Yog, katanya tadi mau pulang?” kata Reza.
“Nggak jadi pulang, Yog?” tanya Imas.
“Nanti temennya marah aja,” ledek Tiwi.

Gue yang mendengar kalimat itu hanya diam saja, dan akhirnya menjawab, “Nggak apa-apa, nggak terlalu penting, kok. Lagian dia juga udah bilang ‘Gapapa.’ tadi di BBM.”
“Gapapa itu sebenernya kenapa-kenapa tau.”

Duh. Ribet, kan.

“Udah gapapa Yoga kalo mau pulang. Jadi pulang, nggak?” tanya Uni.

Mendengar kata “Gapapa” lagi, gue hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala. Sebenernya di posisi ini agak nggak enak. Mungkin serba salah. Tapi gue memilih nggak jadi pulang. Bukan karena nggak enak sama Uni, gue memilih nggak jadi pulang karena kapan lagi gue bisa kumpul dan seru-seruan bareng anak-anak blogger. Acara yang biasanya sebulan sekali, atau bahkan dua bulan sekali ini harus gue nikmati sampai selesai.

Di sini gue nggak ingkar janji.

Lagian, gue punya prinsip, kok. Gue janji duluan sama siapa, itu yang gue tepati, kecuali urusan keluarga dan urusan yang mendesak harus diutamakan. Gue janji sama temen gue setelah acara kumpul-kumpul blogger ini selesai. Gue pikir acaranya bakal selesai sore, tetapi lanjut sampai malam. Jadi begitulah.

Oke, lupakan soal gue nggak jadi pulang.

Lanjut ke kopdar aja.

Karena yang lain mengeluh lapar dan bosen di TIM doang, kami memilih pindah ke Kaepci daerah Cikini. Namun, Nurri memilih pulang karena dia cewek dan nggak berani pulang malem-malem. Halah. Sotoy amat gue. Gue nggak tau alasan dia pulang itu kenapa. Biarkanlah rahasia ini menjadi misteri.

***

Saat mengendarai motor, gue merogoh kantung jaket untuk mengambil kertas bon belanjaan minimarket yang ingin gue buang. Sesampainya di sana, kami langsung mencari tempat terlebih dahulu sebelum memesan makanan dan minuman. Ketika di meja kasir, gue bermaksud mengambil uang yang ada di kantung jaket. Kampretnya, di kantong jaket hanya terdapat bon belanjaan itu, uang gue malah nggak ada. Gue baru sadar kalo yang tadi gue buang adalah duit. Oke, gue memang bodoh. Duit dibuang-buang, dasar pengangguran sok tajir!

Bagusnya cuma 10 rebu. Eh, tapi itu buat isi bensin lumayan, kan. Kalo keuangan lagi krisis begini duit seribu aja itu berharga banget. Duh, bodoh memang. Yoga sangat bodoh. Gue pun menceritakan hal itu ke Tiwi dan Reza yang duduk di dekat gue. Mereka berdua hanya tertawa ngakak. Daripada sedih mendingan gue ikutan ketawa. HAHAHAHA.

Kami langsung melahap makanan yang tadi kami pesan. Setelah makan, tentunya foto-foto lagi. 



Niatnya, setelah foto-foto kami memutuskan untuk pulang. Namun, semesta tidak mengizinkan, hujan turun begitu derasnya. Sembari menunggu hujan, kami ngobrol-ngobrol lagi. Gue, Reza, Tiwi, Uni, dan Deya membahas tentang menulis dan seputar blog.

Gue nggak begitu mendengar apa saja yang dibicarakan oleh yang lainnya. Untuk lebih jelasnya, boleh baca tulisan Imas : Kumpul keblog episode 11

Nggak terasa mengobrol bisa membuat waktu menjadi begitu cepat. Sekitar jam setengah 8 malam kami pun pulang ke rumah masing-masing. Tepat jam 8 gue sudah sampai rumah dengan selamat. Sesampainya di rumah, gue malah mencoba menulis beberapa paragraf tulisan ini. Biasanya kalo aktivitas seharian pasti capek dan langsung pengin tidur. Nggak tau kenapa, kali ini capeknya dikalahkan oleh keseruan kopdar barusan.

Terima kasih atas waktu kalian, Guys. Sampai berjumpa di kopdar-kopdar selanjutnya. Terima kasih juga sudah membaca cerita kopdar ini. Mohon maaf jika ceritanya nggak seru seperti aslinya. Maklum masih belajar bercerita. :(

53 Comments

  1. Pertanyaan gue tentang feby dan yolan di blog Imas kejawab di sini. xD
    Hiaaahh... itu beneran lu buang duit, yog? wa wa wa... ati-ati, kalo di kampungku, orang yang buang-buang duit, kabarnya akan dibuang karna permasalahan duit~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah, nggak sengaja. :(
      Paraaahhhh. Jangan,dong.

      Delete
  2. asrk nih . . regional lo kompak sih kalo ngadain kopdaran .. regional gue anteng2 aja ..
    kemaren waktu ada acara kopdar kancut, yang dateng juga dikit banget .. itu aja ada yg salah masuk .. Kampret !!
    btw cmemew lo nggak ikutan yog ..??
    siapa tu .. rim .. rimba .. iya rimba ??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Heh! RIMBA-RIMBA! EMANGNYA HUTAAAAN?!
      MINTA DIGATAAK! -____-

      Delete
    2. Azka : Salah masuk gimana? Nggak ikutan dia. Nanti nggak bisa deketin cewek lain. :)

      Delete
  3. Dasar kau LEMAH, Bang Zafran! LEMAAH!

    ReplyDelete
  4. wah ngaretnya kebangetan tuh,janji jam 10 baru kumpul jam 1,hehe kebiasaan
    walupun pembahasannya kurang efisen tapi kopdarannya tetap terlihat seru :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kebiasaan jelek itu, Mbak. :(
      Tapi tulisan gue nggak seru. :(

      Delete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. Berharap bisa ikut kopdar selanjutnya (baca : kopdar pertama JBJ gue) & pengen makan donat gratisnya sih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oke, ditunggu kehadiran di kopdar selanjutnya. :)

      Delete
  7. Baca cerita kopdaran ini seru dah, selalu ada cerita yang nyleneh nya haha..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mencoba menulisnya dari sudut pandang yang nyeleneh, kan. :)

      Delete
  8. Perasaan selalu ya, Yog. Kalau kopdar selalu ada cerita gak mulusnya. Tapi seru kalau kayak gitu mah, daripada datar aja, gak berkesan.
    Btw itu pertanyaan yang di-skip, bikin ngakak.
    Terus yang kata "Gapapa" itu seringnya bermakna ganda sih Yog, apalagi kalau yang ngucapin cewek, apalagi ceweknya punya kepribadian melankolis sempurna bukan sanguinis popular yang blak-blakan, apalagi kalau ceweknya pengambekan, apalagi kalau cowoknya gak peka dibilangin gitu pasti langsung bete deh--- duh kok jadi nyeritain diri sendiri sih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kopdar memang nggak pernah mulus. Emangnya paha personil jeketi? Mulus mulu. Eak.

      Waakakakaka. Icha malah curhat.XD

      Delete
  9. Lagi lagi kata 'meniduri' errrr....bikin ilang fokus hahahhaha
    kok rima nda terpampang di kopdar yog..

    Btw itu pertama kali kopdar yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gyaaahahahah datengnya paling pagi lagi, kerajinannnn

      Delete
    2. Meniduri itu apa sih, Mbak? Aku nggak ngerti apa-apa. Tulisan itu dibajak tau. :(
      Rima? Nggaklah. Nanti nggak bisa deket-deket cewek lain.
      Kedua, Mbak. Kan ada cerita yang pertama. Coba aja baca. :D

      (KERAJINAN)

      Delete
  10. Rang kaya, uang dibuang buang gitu yaa #RESPECT

    Oh itu Bang rizky alias Bang Kay, si jago one liner kalo di twitter haha

    Asik yaa kopdar gitu, gue mah kaga pernah di ajak. Padahal orang Bogor neh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. NGGAK SENGAJA ITU WOI!

      Iya. One liner, ya. Bukan eyeliner. :)

      Bulan depan gue ajak kalo gitu, Don!

      Delete
  11. Seru ya kopdaran. Walaupun acaranya gitu-gitu: kenalan, ngobrol, makan, foto-foto. Dan gue yakin, fotonya pasati buanyak (pake 'u') banget.

    Eh bentar, denger-denger (lebih tepatnya baca-baca kali, ya?) pacar lu namanya Rima, di sini kok ditulis DINDA, sih?

    Satu lagi masalah HTML, gue juga ga ngerti apa itu HTML. Taunya dua huruf terakhir aja: ML, Main Lucu-lucuan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Si Renggo, paling cepet deh kalau masalah ML-ML an.

      Delete
    2. Renggo : Iya, tapi fotonya banyakan foto-foto selfie anak cewek. :/

      Itu nama pacar yang lain. :(

      Makan Lemper yang gue maksud.

      Icha : Begitulah.

      Delete
  12. Di kota gue aja kadang ada 2 kali sebulan kumpul, Yog. Cuman gue nya aja yang belum pernah ikut :" LEMAH!!

    ReplyDelete
  13. kompak bgt. kalau kopdar banyak 'krik-krik' nya gak sih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tenang aja, nggak ada yang jualan jangkrik, Bro. :D

      Delete
  14. Serius lo Yog tanya jalur satu di TIM ke orang? Asli gue bacanya ngakak, polos ap mang ah sudahlah..haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apa? Gue emang cerdas, Zis. Lu mau bilang begitu, kan? :D

      Delete
  15. JB batch Yogya baru beberapa kali kopdar huehehe soalnya membernya ngga terlalu banyak sekarang malah udah pada bertebaran di mana-mana. Eh aku pernah ketemu sama Imaaaaaas hehehe waktu itu dia ikutan tes di UGM (penting banget)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bertebaran. Hahahaha. Bahasamu, Ma. :D

      Oh, ya? *ceritanya terkejut*

      Delete
  16. Jadi pacal kamu sebenarnya siapa sih, Yog? Rima atau Dinda? Atau dua-duanya? Atau ada yang laen lagi yang belom ke-share??? *ditabok Yoga*

    Ah.. Apalah arti sekedar tau 2 huruf di belakang HTML kalok enggak pernah praktik. :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan dibahas, ya. Nggak enak kalo pacar yang lain baca. :(

      BANGKEK! :)))

      Delete
    2. Ahelah. Rima mau sama kamu aja uda alhamdulillah. :P *ngacir*

      Delete
  17. wahahaha. kopdar jamban yaa~
    cieeeee buang duit ciee :))
    dan sejujurnya, gue juga nggak terlalu tau daerah tim. gue juga cuma tau planetarium doang disitu -____-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo, kapan-kapan ikut, Jev! :)

      SAMA! AHAHAHA.

      Delete
  18. gue gak nyangka lu aslinya sekurus itu

    nganggur ngefek ke badan lu yog ? :))))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya nambah kurus, Rin. Dulu nggak separah itu. :)

      Iya, ngefek. Gue begadang mulu dan kepikiran bayar kuliah karena nganggur. Begitulah :')

      Delete
  19. sampai sekarang belum pernah ikut kopdar, gw merasa gagal sebagai blogger sejati ;(

    ReplyDelete
  20. hihhh, ga tau deh acara ini... -___- Pgn ikutan.. Tapi itu yg ngaret ampe jam 1 sumpah parah banget :D Hihihihi...

    Itu dari foto-foto di atas, yang aku tau namanya cuma Tiwi ma kamu ;p... Lainnya ga tau nih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha, ikutan aja, Mbak. Tapi kebanyakan masih pada anak kuliahan. :D

      Duh, masa cuma Tiwi yang terkenal? :/

      Delete
  21. Gue baru baca ini dan ngakak parah bacanya.
    Apalagi yang bagian lo mau pulang gak jadi. Subhanallah itu kasian amat.tersudutkan. Bahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anjir. Gue baca tulisan ini lagi kocak juga, ya. Haha.

      Delete
  22. Iya, bang, sama-sama. Terima kasih sudah mau dateng ke acara kopdar dan mendengarkan materi yang gue sampaikeun^^

    ReplyDelete

—Berkomentarlah karena ingin, bukan cuma basa-basi biar dianggap sudah blogwalking.